Setelah itu, kemudian kepolisian Prancis yakin Brahim masuk ke gereja dan membunuh 3 orang yang salah satu dari korbannya dipenggal.
Yassin, kakak dari Brahim mengatakan Brahim bertujuan untuk mencari orang Tunisia untuk mencari pekerjaan dan tempat tinggal.
"Dia bilang dia baru saja tiba dan dia tidak mengenal siapa pun di sana, dia bilang dia akan meninggalkan gedung di pagi hari dan mencari orang Tunisia untuk diajak bicara dan melihat apakah dia bisa tinggal bersama mereka atau mencari pekerjaan," ujar Yassin.
Dikabarkan 4 tahun lalu, Brahim pernah melakukan penganiayaan dengan menggunakan sejata tajam dan ditangkap saat ia masih remaja.
Saat keluarganya ditemui di Kota Thina, Tunisia, sang ibu, Gamra, menangis mengetahui aksi teror yang dilakukan oleh Brahim.
Menurut Gamra, kabar Brahim sejak September 2020 menghilang, saat pelaku berpergian ke Lampedusa, Italia.
"Saya ingin bekerja seperti orang lain dan menikah, membeli rumah dan mobil sama seperti siapa pun," ungkap Yassin, kakak pelaku yang menjelaskan tujuan adiknya.