Asam Jawa Bisa Jadi Pewarna Batik Lho, Ini Prosesnya

- 27 Oktober 2020, 09:07 WIB
Suasana pelatihan batik metode eco-print di Pantai Kuta, Senin, 19 Oktober 2020 yang diikuti oleh kru kebersihan pantai Program Bali Beach Clean Up Coca-Cola Amatil Indonesia di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin, 19 Oktober 2020.*
Suasana pelatihan batik metode eco-print di Pantai Kuta, Senin, 19 Oktober 2020 yang diikuti oleh kru kebersihan pantai Program Bali Beach Clean Up Coca-Cola Amatil Indonesia di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin, 19 Oktober 2020.* //Antara News Bali

CerdikIndonesia - Kementerian Perhubungan melalui Dharma Wanita Persatuan Kementerian Perhubungan kembali menggelar kerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dengan menyelenggarakan pelatihan teknik membatik dengan tamarin atau bubuk asam jawa.

 

Pelatihan yang dilaksanakan di komplek JL. Widya Chandra Jakarta Selatan pada Sabtu 24 Oktober 2020 kemarin, dihadiri oleh 30 orang peserta yang memiliki minat dan bakat khusus dalam bidang seni dan kerajinan.

Baca Juga: Dampak Pandemi, Kemenhub Genjot Pemulihan Sektor Transportasi

Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenhub sekaligus Ketua Bidang Wirausaha Baru Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Ibu Endang Budi Karya menyampaikan bahwa metode membatik dengan tamarin ini merupakan suatu inovasi baru yang sangat inovatif dan kreatif.

 

“Hari ini kami, Dharma Wanita Persatuan Kemenhub berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional melakukan pelatihan membatik dan mewarnai batik dengan metode yang baru. Biasanya kita menggambar dengan lilin panas, sekarang kita lakukan dengan bahan dasar yang baru yaitu tamarin atau bubuk asam jawa. Ini merupakan hal baru yang sangat inovatif dan kreatif, karena dengan metode tamarin ini keistimewaannya kita dapat mewarnai berbagai warna dalam sekali motif batik,” tuturnya.

Baca Juga: Program Tol Laut Terus Menunjukkan Hasil Positif untuk Kepentingan Rakyat

Prosesnya dimulai dari mengolah biji asam jawa menjadi bubuk halus, kemudian bubuk tamarin dicampur dengan sedikit minyak nabati (mentega atau minyak kelapa) diaduk hingga menjadi pasta sedikit kental, Baru kemudian digunakan untuk menggambar pola pada kain yang sudah disiapkan.

Halaman:

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x