Inovasi dan Kolaborasi Ridwan Kamil untuk Bangkitkan UMKM Indonesia

- 26 Oktober 2020, 16:21 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri pertemuan dengan pelaku UMKM dari sejumlah daerah di Hotel Tentrem, Kota Semarang, Minggu (25/10/20). (Foto: Rizal/Humas Jabar)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri pertemuan dengan pelaku UMKM dari sejumlah daerah di Hotel Tentrem, Kota Semarang, Minggu (25/10/20). (Foto: Rizal/Humas Jabar) /awangmuda/humas jabar

CERDIKINDONESIA - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berperan signifikan dalam perekonomian Indonesia, termasuk Jawa Barat (Jabar). Namun, pandemi COVID-19 membuat banyak para UMKM tertatih-tatih.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil berupaya menggerakkan roda produksi UMKM yang melambat karena pandemi. Salah satunya mempromosikan produk UMKM via media sosial pribadinya.

Dengan syarat, Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- mesti terlibat dalam proses desain supaya bisa menjalin ikatan emosional dengan produk tersebut. Apalagi, ia memiliki latar belakang sebagai arsitek.

"Dari cerita UMKM yang terdampak COVID-19, saya bertanya, apa yang bisa saya bantu? Ternyata saya punya aset pribadi, yaitu jumlah pengikut (media sosial). Sehingga unggahan saya gampang viral. Amplikasi itu saya manfaatkan untuk hal-hal positif," kata Kang Emil usai bertemu dengan para pelaku UMKM dari sejumlah daerah di Hotel Tentrem, Kota Semarang, Minggu (25/10/20).

Dalam pertemuan tersebut, ada tujuh pelaku UMKM dari sejumlah daerah. Mulai Pekalongan sampai Yogyakarta. Kepada Kang Emil, mereka bercerita soal dampak pandemi COVID-19 dan keunggulan produknya.

Kang Emil menyatakan, UMKM bisa membangkitkan ekonominya dengan dukungan terhadap ekosistem baik dari sisi pemasaran maupun kualitas produk, termasuk dengan meningkatkan kualitas dari segi desain produk.

"Selain promosi media sosial, saya juga memberikan masukan untuk desainnya, karena kebetulan saya punya skil desain. Misalnya desain sepatunya, desain tasnya. Jadi konsepnya kolaborasi promosi dan desain," ucapnya.

Menurut Kang Emil, banyak pelaku UMKM yang ingin berkolaborasi. Namun, ia melakukan kurasi karena tidak mungkin dapat mendesain dan mempromosikan semua produk UMKM di Indonesia.

Terdapat sejumlah indikator dalam tahap kurasi. Selain kualitas, produk pelaku UMKM harus memiliki gerakan sosial (social movement).

Halaman:

Editor: Kurniawan Rio


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x