Ridwan Kamil Tes Darah di Kunjungan Keempat sebagai Relawan Vaksin COVID-19

- 30 September 2020, 22:48 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar melakukan Visit 3 sebagai relawan uji klinis vaksin COVID-19 di Puskesmas Garuda, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Rabu (30/9/20)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar melakukan Visit 3 sebagai relawan uji klinis vaksin COVID-19 di Puskesmas Garuda, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Rabu (30/9/20) /(Foto: Rizal/Humas Jabar/

CerdikIndonesia - Setelah menyelesaikan rangkaian penyuntikan, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar melakukan kunjungan keempat atau Visit 3 (V3) sebagai relawan uji klinis vaksin COVID-19, di Puskesmas Garuda, Kecamatan Andir, Kota Bandung, (Rabu, 30/9/2020).

 

Dalam V3 ini, Kang Emil bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar lain yakni Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Irjen Pol. Rudy Sufahriadi, Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jabar Ade Adhyaksa menjalani tes darah pertama untuk diperiksa pembentukan antibodi. 

 

Baca Juga: Lirik Lagu dan Chord Gitar Gugur Bunga, Bercerita Kepedihan

 

Tes darah yang kedua sekaligus terakhir dalam proses uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 Sinovac oleh BUMN Bio Farma bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran ini akan dilakukan tiga bulan berikutnya atau Desember mendatang.

 

“Kami melaksanakan kunjungan yang keempat atau V3, itu adalah proses pengambilan darah dari para relawan setelah dua kali proses penyuntikan dilakukan,” ujar Kang Emil.

 

“Pengambilan darah ini tidak hanya sekali. Akan dilakukan pengetesan terakhir itu pada Desember (2020). Jadi, di Desember pengambilan darah akan dilakukan yang kedua dan final. Setelah itu akan diteliti kemungkinan hasil akhirnya,” tambah Kang Emil yang diambil darah di bagian tangan kanannya.

 

Baca Juga: Ingin dapat Petunjuk Jodoh dari Allah, Pahami Surat An-Nur Ayat 26

 

Ia pun berharap, setelah mengikuti seluruh tahap penyuntikan di kunjungan kedua (V1) dan ketiga (V2), dari V3 ini akan didapat reaksi peningkatan antibodi dalam darahnya, yakni naik mencapai 90 persen, sehingga bisa dikategorikan memiliki imunitas terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19.

 

“Mohon doanya bahwa pengambilan darah pertama ini hasilnya bagus, kemudian (pengambilan) darah kedua pada Desembernya juga hasilnya bagus, mengonfirmasi kesuksesan (uji klinis) vaksin,” kata Kang Emil.

 

Baca Juga: Hore, Beasiswa LPDP Buka Pendaftaran. Berikut Link Registrasinya

 

Adapun setelah menjalani tes darah kedua pada Desember nanti, Kang Emil menjelaskan bahwa akan dilakukan pengecekan kesehatan tiga bulan berikutnya atau pada Maret 2021. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dampak kesehatan relawan yang mengikuti uji klinis fase 3 vaksin COVID-19.

 

Meksi begitu, Kang Emil menjelaskan bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa Bio Farma akan mulai memproduksi vaksin sambil menunggu tiga bulan hingga Maret 2021, dengan catatan kesimpulan akhir dari proses uji klinis pada Desember 2020 dinyatakan baik atau berhasil.

 

Baca Juga: TV One Tayangkan Film Pengkhianatan G30S PKI Pukul 21.00 WIB

 

“Prosedurnya setelah Desember itu masih ada tiga bulan sampai Maret (2021) untuk pengecekan dampak kesehatan dari yang namanya peserta (uji klinis) vaksin. Tapi karena urgensi kedaruratan COVID-19 ini luar biasa, kemungkinan sambil (melakukan tahapan di) Desember (juga) ada kesimpulan. Kalau kesimpulannya baik, sambil berproses menuju Maret, mungkin produksi vaksin bisa kita lakukan di Bio Farma,” ujar Kang Emil.

 

Selain itu, Kang Emil menyatakan dukungannya kepada pemerintah pusat yang sudah mulai melakukan simulasi distribusi logistik vaksin ke daerah.***

 

“Tanah Indonesia yang berkepulauan ini kunci tantangan (vaksinasi warga) ada pada distribusi logistik. Setelah distribusi logistik, kita doakan proses penyuntikan (vaksin) juga bisa berlangsung tidak terlalu lama,” tuturnya.

 

Namun, Kang Emil juga mengingatkan masyarakat agar siap menunggu seluruh proses vaksinasi mulai dari eksperimen, testing, produksi, distribusi produksi, penyuntikan, dan lain-lain bisa memakan waktu sepanjang 2021***

Editor: Safutra Rantona


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x