CERDIK INDONESIA – Dewi Perssik menjalani mediasi dengan ketua RT di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Mediasi ini dilakukan untuk mengakhiri perselisihan antara keduanya terkait hewan kurban.
Dewi Perssik atau disapa dengan sebutan Depe ditemani keponakannya yaitu Meldi dan tim. Mereka berharap ini berjalan dengan baik dan berhasil sesuai kesepakatan.
Namun nyatanya setelah mediasi dilakukan, justru permasalahan diantara keduanya yaitu Depe dan RT tidak kunjung selesai. Depe bahkan berpendapat bahwa dirinya mendapatkan bentakan pada saat itu.
"Kenapa tadi saya marah-marah? Dia bentak-bentak saya lagi, ngomong masalah ras, nggak ada (ras), mau orang Betawi, mau orang Madura, semua sama," kata Depe
"Kenapa harus bentak-bentak, kenapa harus marah-marah? Saya perempuan. Habis marah-marah dan bentak-bentak, dia ketawa-ketawa. Pantas nggak Pak RT kayak gitu?," kata Dewi Perssik dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Intens Investigasi.
Depe menilai bahwa ketua RT tersebut seperti tidak menghargainya. Padahal dirinya berniat untuk ibadah bahkan hal tersebut bukan sekali saya lakukan, ujar Depe.
Dewi Perssik Melaporkan Ke Kelurahan
Perempuan yang sisapa Depe merasa keberatan atas sikap ketua RT kepadanya. Walaupun sudah melakukan mediasi namun kasus tersebut belum kunjung selesai.
"Saya akan bawa ke kelurahan, kebetulan saya ketemu kakak saya di Rumah Sakit Pondok Indah, habis ini malam juri. Kayanya saya suruh keponakan saya untuk ngomongin masalah ini, biar dipertemukan," kata Depe saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan.
Depe berniat untuk melaporkan permasalahannya dengan ketua RT tersebut ke kelurahan agar bisa terselesaikan.
"Semoga nggak ada RT kayak gitu ya, kita tinggal pasti ada RT dan ada RW, semoga bisa rukun tetangga, rukun warga agar kerukunan bisa diterapkan," kata Depe.
"Jangan cuma namanya doang RT, jangan sampe kitanya tidak punya tenggang rasa, tidak punya toleransi antar suku dan sesama,"lanjutnya.
Depe menilai jangan hanya nama Rt atau rukun tapi tidak bisa merukunkan dan tidak ada tenggang rasa antar sesama.***