Muhammad bin Salman Putra Mahkota Pemimpin de Facto Memberikan Kebijakan Baru Untuk Arab Saudi

- 17 November 2022, 14:14 WIB
Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman
Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman / /Bandar Algaloud/Saudi Royal Court/Bandar Algaloud/PIkiran-Rakyat

Penelitian Profesor Ahmad Kuru juga menyimpulkan Wahabisme sebagai salah satu doktrin ortodoksi Islam yang berperan dalam melanggengkan kekerasan di negara muslim.

Kebijakan reformis yang digerakkan Pangeran Muhammad bin Salman ini mungkin akan memberikan harapan baru akan hadirnya agenda demokratisasisi di Arab Saudi.

Baca Juga: Mendadak, Prabowo Subianto Temui Pangeran Khalid bin Salman di Arab Saudi, Ternyata Ini yang Dibahas

Tapi benarkah begitu? Sejak awal Pangeran Muhammad bin Salman memang berambisi mengubah wajah kaku Islam menjadi ke corak yang lebih moderat dan inklusif.

Sebagian pihak menganggap Arab Saudi sedang bergerak menjadi negara yang lebih terbuka.

Melalui visi 2030 yang dicanangkan olehnya Arab Saudi bertekad untuk mengurangi ketergantungan ekonomi pada sektor minyak mentah dan mengembangkan sektor layanan publik.

Meski begitu pengamat Timur Tenggah dari Universitas Indonesia Yon Machmudi menyoroti upaya liberalisasi yang masih sangat terbatas pada bidang ekonomi dan sosial agama.

Nyatanya kerajaan Arab Saudi masih belum meninggalkan sifat otoritariannya.

Sejumlah ulama dan para aktivis yang keritis masih mengalami represi dan penangkapan oleh kerajaan.

Berita terbaru dari Arab Saudi justru mengabarkan seorang mantan Imam Masjidil Haram Saleh Al-Thalib yang divonis 10 tahun penjara.

Halaman:

Editor: Safutra Rantona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah