'Ojo Dibandingke' Jangan Membandingkan Menurut Pandangan Islam: Simak Penjelasannya Berikut Ini!

- 21 Agustus 2022, 02:48 WIB
Ilustrasi intelektual otak
Ilustrasi intelektual otak /Foto oleh John Hain - Pixabay

Artinya, “Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS An-Nisa [3]: 32)   

Ayat di atas berpesan kepada kita agar jangan membanding-bandingkan diri dengan orang lain sehingga muncul sifat iri atau hasud. Misalnya, membandingkan jatah rezeki yang telah Allah bagikan kepada hamba-Nya.

Sebab, jika sudah muncul sifat iri akan membuat seseorang lupa diri sehingga dikhawatirkan akan menghalalkan segala cara agar bisa mengungguli orang lain. (Fakhruddin ar-Razi, Mafatihul Ghaib, [1981],  juz X, halaman 82).   

 Terkait bahaya sifat hasud, ada sejumlah ayat Al-Qur’an, hadits, dan pesan para sahabat Nabi (atsar) yang sudah menyinggungnya. Dalam satu hadits diriwayatkan:   
وعنْ أنَسٍ رضي اللَّه عنهُ قال: قال رسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: لا تَقَاطَعُوا، ولا تَدابروا، ولا تباغضُوا، ولا تحاسدُوا، وكُونُوا عِبادَ اللَّهِ إخْواناً. ولا يحِلُّ لمُسْلِمٍ أنْ يهْجُرَ أخَاهُ فَوقَ ثَلاثٍ. متفقٌ عليه   

Artinya, “Dari Anas ra, berkata, ‘Rasulullah saw bersabda, ‘Janganlah engkau semua saling memutuskan (hubungan persahabatan atau kekeluargaan), jangan saling membelakangi, jangan saling membenci serta jangan pula saling mendengki. Jadilah engkau semua, hai hamba-hamba Allah, sebagai saudara-saudara. Tidak boleh seorang Muslim meninggalkan (tidak menyapa) saudaranya lebih dari tiga hari.’” (Muttafaq ‘alaih) 

Baca Juga: Profil dan Biodata Hermanto Dardak, Ayah dari Emil Dardak Wagub Jawa Timur yang Meninggal Akibat Kecelakaan

Ibnu Mas’ud pernah menyampaikan bahwa orang yang memiliki sifat hasud bagaikan orang yang memusuhi nikmat Allah.

Sebab, ia tidak senang ketika ada orang lain mendapat nikmat yang telah Allah anugerahkan. Sebaliknya, ia akan bertepuk tangan jika mihat orang yang dihasudinya hancur.   

Tips Membandingkan  Kendati sikap membanding-bandingkan tidak diperbolehkan, ada juga yang diperbolehkan, yaitu ketika dilakukan dengan tujuan supaya mendapat motivasi dari orang lain.

Misalnya, membandingkan diri dengan orang lain yang memiliki semangat belajar lebih giat atau kualitas ibadah tinggi sehingga kita juga ikut terpacu untuk meningkatkan kualitas diri.   

Halaman:

Editor: Yuan Ifdal Khoir

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah