Network
“Tentara kita atau polisi yang gugur membela kedaulatan negara di Papua tidak mendapatkan penghormatan seperti itu. Padahal mereka sudah mengorban darah dan nyawanya untuk kedaulatan Indonesia,” ujar Rudi.
Sejak kabar tersebut muncul, Ridwan Kamil melakukan hak jawab dan memberi beberapa poin jawaban terkait kritikan dari sosok berkumis itu.
Baca Juga: KLARIFIKASI Wagub Jawa Barat UU Ruzanul Ulum Soal Perundungan di Tasikmalaya : Saya Mohon Maaf
Ridwan Kamil mengatakan bahwa Masjid Al Mumtadz pada mulanya dibangun dengan dana pribadi dan sudah berlangsung sejak 3 tahun lalu.
“Islamic Center di Cimaung ini sudah berlangsung 3 tahun sebelum Eril wafat, dengan dana pribadi yang dicicil sesuai rejekinya,” kata Ridwan Kamil.
Perkataan Ridwan Kamil tersebut ditegaskan dengan pernyataan dari salah satu komentar netizen diunggahannya itu.
“Saya warga Bandung bersaksi bahwa pembangunan sudah dilaksanakan jauh sebelum Eril wafat, mungkin bapak @rudikamri bisa main-main ke Cimaung sekaligus sempetin ke Pangalengan dengan pemandangan alamnya yang luar biasa,” tutur netizen dengan nama akun @realnu**hid**at.
Lebih lanjut, Gubernur Jabar yang kerap disapa Kang Emil itu juga mengatakan bahwa masjid Al Mumtadz sudah dalam status wakaf keluarga dan menjadi milik publik. Oleh karena itu, semua orang bisa berkontribusi dalam rangka kepentingan publik.
“Bukan lagi milik pribadi. Sudah berstatus wakaf dari keluarga untuk menjadi pusat dakwah di kawasan Kecamatan Cimaung Kab Bandung. Jadi untuk kepentingan publik bukan properti pribadi lagi,”ujar RK.
Lanjutnya, RK menyampaikan bahwa nama masjid Al Mumtadz tersebut karena kebetulan Eril wafat jadi diberi nama itu. “Kebetulan Eril wafat, diinisiasikan namanya menjadi Al Mumtadz”, ucapnya.
