Network
Baca Juga: Pengumuman Hasil SNMPTN 2022, 31 Link Ini Bisa Lihat Hasil SNPTN 2022 Selasa 29 Maret 2022
Alopecia Areata adalah penyakit autoimun yang menyerang folikel rambut yang berpengaruh pada rontoknya rambut kepala.
Sementara autoimun sendiri adalah kondisi dimana imun tubuh salah mengira sel tubuh yang sehat sebagai sel asing. Karena salah kira ini, sistem imun tubuh akan menyerang sel tubuh sehat tersebut dan berusaha mengeluarkannya dari dalam tubuh.
Meski sering terjadi di rambut kepala dan kulit kepala, Alopecia Areata juga bisa menyerang hingga ke alis, bulu mata, dan juga rambut wajah. Persentase rambut rontok juga berbeda dari orang ke orang.
Baca Juga: Bansos Sembako BPNT Sebesar Rp.600 Ribu Tinggal Empat Hari Lagi, Segera Download Aplikasi ini
Untuk saat ini, Alopecia Areata belum ditemukan adanya obat atau terapi yang bisa digunakan untuk menghentikan kerontokan yang ada. Jika Alopecia Areata berkembang dan menjadi parah, dapat mengakibatkan Alopecia Universalis yang bisa menghambat rambut untuk tumbuh kembali.
Untuk pencegahan atau terapi memperlambat kebotakan, penderita Alopecia Areata akan diberikan beberapa obat yang akan dioleskan ke kulit kepala untuk menahan gejala yang ada, seperti Minoxidil, Anthralin, krim kortikosteroid (clobetasol), hingga pemberian obat kimia seperti diphencyprone.
Hingga saat ini, peneliti belum bisa menjelaskan kenapa penyakit Alopecia Areata tersebut bisa muncul dan menyerang seseorang. Tetapi, anak dari penderita autoimun memiliki kemungkinan lebih besar untuk menderita penyakit yang sama.
Baca Juga: Link Nonton Film Death On The Nile Sub Indo Gratis, Film Tentang Misteri Pembunuhan di Sungai Nil
Penderita Alopecia Areata memiliki beberapa ciri-ciri umum yang bisa diteliti, seperti:
