Network
CerdikIndonesia - Baru-baru ini tersiar kabar yang menghebohkan publik, dimana onknum mahasiswi UIN Suska Riau melakukan adegan mesum saat kuliah online via zoom meeting.
Mahasiswi tersebut merupakan mahasiswi semester II pada Fakultas Tarbiyah UIN Suska Riau.
Awalnya, aksi mahasiswi tersebut melakukan adegan mesum tersebar luas melalui screenshot yang beredar aplikasi pesan Whatsapp.
Pada screenshot yang telah tersebar tersebut, memperlihatkan mahasiswi yang berasal dari Jurusan Manajemen Pendidikan Islam berinisial AAF itu terlihat tengah berciuman dengan seorang pria yang belum diketahui identitasnya.
Melansir dari Antara, pihak kampus melalui Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska, Dr Kadar MAg, membenarkan kejadian tersebut pada Selasa, 1 Maret 2022.
Kadar mengatakan mahasiswi berinisial AFF itu telah mengakui yang di dalam foto itu adalah dirinya.
Mahasiswi tersebut juga telah bertemu dengan dekanat di fakultasnya terkait permasalahan ini.
Saat itu tiap mahasiswa berada di tempat masing-masing sebab kuliah umum itu dilaksanakan virtual.
"Pertama kami mohon maaf atas persoalan yang viral ini. Setelah kami konfirmasi itu benar dirinya (AFF), dia mengakui kesalahannya dan mengaku minta maaf," jelas Kadar.
Berdasarkan pengakuan mahasiswi AFF, perbuatan tersebut dilakukan di rumah kosrnya, dimana ia hanya berdua dengan pria dalam foto itu.
Adapun teman pria mahasiswi yang terdapat dalam foto tersebut bukanlah mahasiswa dari UIN Suska Riau.
Baca Juga: Selain SNMPTN, Berikut 7 Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru dengan Nilai Rapor Tahun 2022
Terbaru dilansir dari Antara pada Rabu, 2 Maret 2022, pihak Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau akan memberhentikan AAF sebagai mahasiswi.
Wakil Dekan III Fakultas TarbiyahUIN Suska Riau, Amirah Diniatidi Pekanbaru, Rabu, mengatakan pihaknya telah mengadakan rapat internal guna membahas permasalahan ini.
Rapat dimulai pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB yang dihadiri langsung juga oleh mahasiswi AAF.
"Tadi kami sudah memanggil kembali mahasiswi yang bersangkutan, kemudian kami bawa ke dalam rapat fakultas dan diputuskan bahwa tindakan ini tergolong dengan pelanggaran berat," ujar Amirah kepada awak media.
Amirah melanjutkan pelanggaran berat tersebut sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Rektor nomor 1.170 tahun 2017.
Dimana pelanggaran ini masuk kepada Pasal 6 yaitu memprovokasi dan tindakan lain yang dapat mencemarkan nama baik universitas, seseorang, golongan, ras, suku dan agama dengan cara apapun.
"Karena ini pelanggaran berat, maka sanksinya juga berat yaitu pemecatan dengan tidak hormat sebagai mahasiswa," jelasnya.***
