WOW! Dua Kerajaan yang Terlupakan di Arab Saudi Kini Terungkap

- 12 November 2021, 13:34 WIB
Arkeolog temukan kereta Romawi kuno yang terkubur dalam letusan gunung Pompeii.
Arkeolog temukan kereta Romawi kuno yang terkubur dalam letusan gunung Pompeii. /Reuters/

CerdikIndonesaia – Arkeolog berhasil menemukan dua kerajaan kuno di Arab Saudi yang selama ini terlupakan. Kerajaan tersebut adalah kerajaan Dadan dan dan kerajaan Lihyan.

Proses penggalian sedang berlangsung, para arkeolog tengah disibukkan menggali sisa-sisa dua kerajaan kuno itu yang terletak di tengah gurun gersang dan pegunungan Al Ula di barat laut Arab Saudi.

Penggalian ini dipimpin oleh tim arkeolog dari Prancis dan Arab Saudi.

Baca Juga: Bapak Arkeolog Indonesia Profesor Mundardjito Meninggal Dunia, Netizen: Semoga Husnul Khotimah

Terdapat lima situs yang berdekatan di Al Ula, tim arkeologi melacak di area situs tersebut karena masih terkait dengan peradaban Dadan dan Lihyan.

Pada masanya kedua kerajaan itu merupakan wilayah yang sangat penting serta mulai berkembang 2.000 tahun yang lalu.

Keberadaan kerajaan Dadan ternyata sudah diceritakan dalam Perjanjian Lama. Sementara kerajaan Lihyan adalah salah satu kerajaan yang terbesar pada masa kejayaannya.

Baca Juga: Arkeolog Spanyol Temukan Makam Bukti Peradaban Muslim di Andalusia

Menurut Komisi Kerajaan Arab Saudi, wilayah kerajaan Lihyan membentang dari Madinah di selatan hingga Aqaba di utara di Yordania modern.

Baik kerajaan Dadan maupun kerajaan Lihyan, keduanya mendominasi rute perdagangan penting sekitar 900 tahun hingga tahun 100 Masehi. Namun peneliti mengaku bahwa masih sedikit informasi yang tersedia terkait dua kerajaan kuno tersebut.

Tim peneliti mengupayakan penggalian terbaru ini mendapatkan informasi tentang ritual ibadah, kehidupan sosial, dan ekonomi orang-orang dari kedua kerajaan tersebut.

Baca Juga: Terbongkar Alasan Pemerintah Buka Investasi Harta Karun Bawah Laut

Penelitian terhadap dua kerajaan kuno tersebut sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh tim arkeolog di area Al Ula.

Namun penyelidikannya terbatas  pada area cagar alam utama, ungkap Jerome Rohmer. Dia adalah seorang peneliti dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (National Center for Scientific Research) yang terlibat dalam proyek penggalian ini.

"Kami ingin memiliki gambaran menyeluruh tentang kronologi situs tersebut, tata letak situs, budaya materialnya, ekonominya," ucap Rohmer, sebagaimana dilansir Reuters.

"Ini adalah proyek komprehensif di mana kami pada dasarnya mencoba menjawab semua pertanyaan ini."

Perlu diketahui bahwa saat ini Al-Aula menjadi semakin dikenal. Hal ini berkat dorongan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman yang juga bertujuan untuk mengubah ekonomi dan masyarakat negaranya.

Kerajaan Arab Saudi mulai memperluas sektor wisatanya karena upaya membuka diri kepada dunia perlu dilakukan sehingga di sektor ekonominya tak hanya bergantung pada minyak saja.

Pembangunan Al-Ula merupakan salah satu Langkah untuk melestarikan situs warisan pra-Islam. Selain itu langkah ini dianggap mampu menarik wisatawan non-Muslim dan memperkuat identitas nasional Arab Saudi.

Al-Ula sejak dibuka untuk umum pada 2019 silam, telah menjadi destinasi wisata terkenal dan ramai pengunjung di Arab Saudi.

Al-Ula dianggap juga sebagai ibu kota Arab kuno. Wilayah ini juga memiliki jejak historis karena terdapat makam megah Madain Saleh. Madain Saleh adalah Situs Warisan Dunia pertama Arab Saudi yang diakui oleh UNESCO.***

Editor: Safutra Rantona

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah