Ditambahkan lagi, Dirinya menerangkan, kronologis terjadinya penolakan warga yakni, sejak tahun Februari 2020 dibangunlah madrasah LDII, memang di Dusun Puhun ada warga yang merupakan anggota ormas LDII.
Walaupun selama ini warga sekitar berdampingin dan setelah ada rencana pembangunan terjadi penolakan dan untuk menghindarai hal-hal yang tidak diinginkan akhirnya ditunda.
“Ternyata tanpa ada laporan ke RT, Kadus dan Kades pembangunan dimulai lagi, sehingga ada reaksi baru,” jelas kades.
Baca Juga: Instagram Auto Hapus Postingan Masjid Al-Aqsa, Netizen Menuding Instagram Punya Kepentingan Lain
Dirinya yakin permasalah akan selesai dengan cara musyawarah karena warga protes adalah warganya, begitu warga yang membuat madrasah adalah warga Cikeusal.***