Negera Ini Tidak Aman untuk Anak, 330 Ribu Anak Jadi Korban Pelecehan dan Pejabat Gereja Katolik Selama 2021

- 5 Oktober 2021, 20:55 WIB
Ilustrasi - Empat remaja putri jadi korban pelecehan seksual seorang kakek bejat di Bandar Lampung
Ilustrasi - Empat remaja putri jadi korban pelecehan seksual seorang kakek bejat di Bandar Lampung /Foto: Pexels/@rodnae-prod/

CerdikIndonesia - Terdapat banyak anak-anak sebagai korban pelecehan pastor serta pejabat Gereja Katolik di Prancis selama 7 tahun terakhir ini.

Jumlah anak-anak tersebut fantastasi, sebanyak 330.000 anak masuk dalam daftar korban pelecehan di Gereja Katolik Prancis.

Dilansir dari Associated Press, informasi ini didapatkan dari laporan penyelidikan Komisi Independen untuk Pelecehan Seksual di Gereja (CIASE), pada Selasa 5 Oktober 2021. 

 

Baca Juga: Propam Polda Metro Jaya Dampingi Kasus Pelecehan Seksual dan Perundungan di KPI Pusat, Ini Alasannya!

Baca Juga: Heboh Drakor DP soal Kekerasan hingga Pelecehan Seksual di Wajib Militer, Nyatakah? Ini Kata Warga Korsel

Disampaikan bahwa  ada 216.000 anak di bawah umur dilecehkan sejak 1950 sampai 2020.

Tapi, tahun 2021 jumlah tersebut meningkat hingga 330.000, dengan memasukan identitas korban maupun pelaku yang bukan pastor, tetapi memiliki hubungan dengan Gereja, seperti sekolah agama ataupun program pemuda.

Baca Juga: Pengeran Andrew Dituduh Perdagangkan Gadis 17 Tahun dan Lakukan Pelecehan Seksual

 

Menurut Ketua CIASE Jean-Marc Sauvé, menjelaskan bahwa data tersebut berasal dari penelitian ilmiah, seperti pelanggaran yang dilakukan oleh pastor dan orang non-religius yang terlibat di dalam gereja.

Sauvé menyebut sekitar 80 persen korbannya adalah laki-laki, dilansir Associated Press.

"Gereja Katolik, setelah lingkaran keluarga dan teman-teman, adalah lingkungan di mana prevalensi pelecehan adalah yang tertinggi dengan selisih yang signifikan," kata Sauvé.

Baca Juga: HEBOH! Rian D'Masiv Diduga Bikin Pelecehan Seksual, Ini Klarifikasi Rian D'Masiv



Masalahnya sistemik, dan kekerasan seksual tidak terbatas pada beberapa kambing hitam yang menyimpang dari kawanan, kata Sauvé kepada CNN sebelum publikasi laporan.

 

"Ketika diberitahu tentang pelanggaran, (gereja) tidak mengambil tindakan tegas yang diperlukan untuk melindungi anak-anak dari pemangsa"ujarnya.

***

Editor: Safutra Rantona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah