Riuh! China Peringatkan G7: Kelompok 'kecil' Tidak Akan Menguasai Dunia

- 13 Juni 2021, 16:46 WIB
Ilustrasi bendera China.
Ilustrasi bendera China. /Pixabay/Gaston Laborde


CerdikIndonesia - China pada hari Minggu 13 Juni 2021, dengan tegas memperingatkan para pemimpin Kelompok Tujuh bahwa hari-hari ketika kelompok negara-negara "kecil" memutuskan nasib dunia sudah lama berlalu, memukul balik negara-negara demokrasi terkaya di dunia yang telah mencari posisi bersatu di atas Beijing.

"Hari-hari ketika keputusan global didikte oleh sekelompok kecil negara sudah lama berlalu," kata juru bicara kedutaan besar China di London.

Baca Juga: Para Pemimpin G7 Rencanakan Infrastruktur dan Gandeng Negara Berkembang Untuk Lawan China

"Kami selalu percaya bahwa negara besar atau kecil, kuat atau lemah, miskin atau kaya, adalah sama, dan bahwa urusan dunia harus ditangani melalui konsultasi oleh semua negara."

Kebangkitan kembali China sebagai kekuatan global terkemuka dianggap sebagai salah satu peristiwa geopolitik paling signifikan akhir-akhir ini, di samping jatuhnya Uni Soviet pada 1991 yang mengakhiri Perang Dingin.

G7, yang para pemimpinnya bertemu di barat daya Inggris, telah mencari tanggapan yang koheren terhadap tumbuhnya ketegasan Presiden Xi Jinping setelah kebangkitan ekonomi dan militer China yang spektakuler selama 40 tahun terakhir.

Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Italia, Prancis, dan Jepang ingin menggunakan pertemuan mereka di resor tepi laut Inggris di Teluk Carbis untuk menunjukkan kepada dunia bahwa negara demokrasi terkaya dapat menawarkan alternatif bagi pengaruh China yang semakin besar.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memimpin diskusi G7 tentang China pada hari Sabtu dan meminta para pemimpin untuk datang dengan pendekatan terpadu terhadap tantangan yang ditimbulkan oleh Republik Rakyat.

Baca Juga: Perancis, Jerman, Italia, dan Spanyol Diambang Kesepakatan G7 Untuk Pajak Multinasional

G7 berencana untuk menawarkan skema infrastruktur kepada negara-negara berkembang yang dapat menyaingi prakarsa Sabuk dan Jalan Xi yang bernilai triliunan dolar.

Beijing telah berulang kali membalas apa yang dianggapnya sebagai upaya kekuatan Barat untuk menahan China, dan mengatakan banyak kekuatan besar masih dicengkeram oleh pola pikir kekaisaran yang ketinggalan zaman setelah bertahun-tahun mempermalukan China. ***

Editor: Yuan Ifdal Khoir

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x