Gabino menjelaskan, bahwa terdapat celah kekacauan yang tidak terkendali antara lini tengah dan lini pertahanan.
Pada dasarnya, tim Ole memiliki kelemahan defensif yang brutal.
Kedua bek tengah terlalu lambat, mereka tidak saling memerintah dan tim lain sangat menyadarinya.
“Masalah besarnya adalah organisasi dari taktik Solskjaer, terdapat kekurangan di lini pertahanan United dan De Gea menerima konsekuensinya,” kata Gabino.
“Di masa lalu, Roy Keane dan Paul Scholes tidak hanya mendikte permainan, tetapi melakukan pekerjaan kotor dan menjadi tulang punggung pertahanan,” ungkapnya.
“Di tim Ole, Edinson Cavani adalah bek terbaik!” jelasnya.***