Dianggap Jadi Penyebab Kerumunan Warga di Pasar Tanah Abang, Rocky Gerung Minta Menkeu Sri Mulyani Ditangkap

- 4 Mei 2021, 06:17 WIB
Kolase Sri Mulyani dan Rocky Gerung
Kolase Sri Mulyani dan Rocky Gerung /Cerdik Indonesia

CerdikIndonesia - Pengamat politik Rocky Gerung kembali bersuara. Kali ini Ia menyoroti kerumunan warga yang hendak berbelanja di Pasar Tanah Abang, Jakarta.

Informasi yang sempat viral di media sosial tersebut menyebabkan beberapa tokoh publik memberikan tanggapan mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Novel Baswedan Diberhentikan dari KPK Karena Tidak Lulus TWK, Apakah Ini Bukti KPK Taliban?

Menurut Rocky, penyebab utama dibalik kerumunan warga di Pasar Tanah Abang adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Diketahui bersama bahwa beberapa waktu lalu Sri Mulyani memberikan imbauan agar masyarakat berbelanja guna meningkatkan sistem ekonomi negara.

Namun reaksi tak terduga terjadi. Setelah mendapatkan imbauan tersebut masyarakat berbondong-bondong menuju Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Rocky menyayangkan adanya peristiwa tersebut. Menurut data yang telah diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ada lonjakan jumlah pengunjung di Pasar Tanah Abang.

Baca Juga: Komersarial Pendidikan, Siapa yang Kenduri?

Hari Minggu, 2 Mei 2021 misalnya pengunjung Pasar Tanah Abang mencapai 100 ribu orang lebih yang berbelanja di Pusat Grosir Tanah Abang tersebut.

"Fenomena Tanah Abang itu, mungkin karena mereka ikut memenuhi permintaan ibu Sri Mulyani," kata Rocky, dikutip Cerdikindonesia.Com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada hari Senin, 3 Mei 2021.

Dengan alasan tersebut, Rocky meminta agar pemerintah menangkap Sri Mulyani untuk dimintai pertanggung jawabannya terkait imbauannya.

"Jadi ya udah ibu Sri Mulyani meski ditangkap juga karena menyuruh orang berkerumun itu," Kata Rocky menambahkan.

Baca Juga: Viral Kasus Sate Beracun di Bantul yang Berujung Maut, Berikut Kronologi dan Fakta Terbarunya

Disisi lain, Rocky Gerung juga menilai adanya ketimpangan sosial khususnya dari aspek ekonomi di tengah masyarakat. Hal tersebut dapat semakin terlihat menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Dalam podcast tersebut, Rocky menanyakan pemberian insentif yang digunakan demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat menyambut hari lebaran tiba.

"Tapi faktanya kita tidak punya lagi kesempatan untuk mengevaluasi apakah pemerintah serius memberi semacam insentif kepada mereka yang tercecer di dalam upaya memenuhi kebutuhan lebaran," tuturnya.

Namun, Rocky Gerung mencoba memberikan asumsi bahwa lebaran akan selalu menghasilkan harapan yang baru.

Baca Juga: Imbas Kerumunan Tanah Abang, Fadli Zon : Ada Menteri Imbau Masyarakat Untuk Belanja

"Kita hanya bisa menerangkan ini bahwa lebaran itu selalu menimbulkan harapan," katanya.

Dalam keterangan selanjutnya, Rocky menyampaikan bahwa harapan tersebut tidak dapat diwujudkan oleh setiap orang dikarenakan adanya akibat dari kesenjangan ekonomi.

Mantan dosen Fakultas Filsafat UI tersebut juga menambahkan menambahkan bahwa selain kesenjangan ekonomi, masyarakat Indonesia juga mengalami kesenjangan secara psikologi.

Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan! Berikut Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar yang Terjadi di 10 Hari Terakhir Ramadhan

"Jadi tetap disamping disparitas ekonomi, tetapi ada juga disparitas psikologi antara mereka yang merintih dan mereka yang ceria," ujarnya.

Ia meyakini bahwa situasi tersebut tidak baik bagi keadaan bangsa, padahal lebaran adalah momentum besar bagi rakyat untuk dapat menikmati kebahagiaan bersama setelah melewati puasa satu bulan penuh.***

Editor: Kurniawan Rio

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah