Panglima TNI Dinilai Gagal, SDR: Bimbang jadi Pemimpin TNI dan Terlihat Tidak Menguasai Tugas Pokok

- 2 Mei 2021, 12:37 WIB
Hoaks yang menyatakan bahwa Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dipecat
Hoaks yang menyatakan bahwa Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dipecat /Tangkapan layar kanal Youtube Warung Politik

CERDIKINDONESIA - Sejak di lantik pada tahun 2017, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dinilai gagal menjaga marwah TNI.

Pengamat militer yang juga Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto menyayangkan jumlah korban yang berjatuhan bertubi-tubi di tanah Papua.

Baik korbannya adalah rakyat maupun aparat. 

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, Panglima TNI Beberkan Hadi Tjahjanto Bukti Ini

 

"Kepemimpinan Panglima TNI ini merupakan sebagai suatu kegagalan, sebab aksi penembakan oleh kelompok separatis terhadap aparat keamanan maupun sipil terus terjadi di Papua. Setelah korban sipil yakni guru dan siswa SMA, kali ini Kabinda Papua, Mayjen (Anumerta) I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, menjadi korban penembakan. Ini perwira tinggi TNI, tidak main-main," ujar Hari, Sabtu 24 April 2021. 

Almarhum meninggal dunia saat baku tembak dengan KKB di Kampung Dambet, Distrik Boega, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu 25 April pukul 15.50 WIT.

Baca Juga: Turun Tangan! Panglima TNI Langsung Berikan Instruksi Pada Tim SAR Terkait Operasi SAR KRI Nanggala-402.

 

Mayjen (Anumerta) I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, merupakan perwira tinggi TNI pertama yang meninggal dalam konflik di Papua.

Hari menjelaskan, di lapangan Panglima TNI Hadi Tjahjanto terlihat gagal dan bimbang dalam memimpin TNI, dan terlihat sangat tidak menguasai tugas pokok.
 
Dia memberi contoh pembentukan Kogabwilhan III dengan diawaki oleh seorang Perwira Tinggia bintang tiga, membawahi Koops Pinang Sirih dengan pimpinan seorang Brigjen, membawahi dua Satgas mobile yaitu Satgas Honai dan Satgas Baliem dengan tupok penindakan.
 
Koopsgab TNI Papua dipimpin Mayjen, dibagi menjadi 2 tupok yaitu Pamtas dan Pamrahwan membawahi 3 Kolakops. Pembentukan Satgas yang begitu kompleks.
 
 
 
"Ini seperti seolah-olah Panglima TNI menunjukkan serius menangani masalah di Papua. Namun pada kenyataannya ini dapat menghabiskan uang negara dan tidak membuahkan hasil apapun, bahkan korban berjatuhan semakin banyak dan kondisi semakin parah," kritik Hari dalam keterangannya.***

 

Editor: Safutra Rantona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah