CERDIKINDONESIA - Partai Masyumi melarang tepuk tangan karena, tepuk tangan dianggap sebagai budaya Yahudi.
Hal itu membuat Ferdinand Hutahaean berkomentar begini di akun Twitter milik pribadinya.
"Melarang tepuk tangan tapi kemana2 naik mobil, kalau jauh naik pesawat. Tidur pake AC pendingin ruangan, majanan dirumah disimpan di kulkas dan duduk santai di sofa. Memang itu tradisi siapa? Orang tua ini mestinya naik onta kemana2 kalau pergi" ujar akun @FerdinandHaean3, dilansir cerdikindonesia, Minggu 25 April 2021.
"Maaf, ciri Masyumi tidak ada tepuk tangan. Ciri Masyumi adalah takbir. Tepuk tangan adalah budaya Yahudi. Saya mohon betul, sesudah ini tidak ada lagi dalam acara-acara Masyumi tepuk tangan. Tapi ciri Masyumi adalah takbir," kata Abdullah. Setelah itu, terdengar pekik takbir.
Baca Juga: Bubar Puluhan Tahun Lalu, Kini Partai Masyumi Hadir Kembali
Partai Masyumi melakukan Orientasi dan Rapat Kerja Nasional DPP Partai Masyumi digelar di Hotel Balairung Jl Matraman Raya, Jakarta Timur, dan disiarkan kanal YouTube 'Masyumi Memanggil', Sabtu 24 April 2021.