Arab Saudi Setujui Normalisasi Asal Israel Penuhi Syarat Ini

- 4 April 2021, 18:49 WIB
Menteri luar negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud mengatakan pemerintah kerajaannya membayangkan normalisasi hubungan dengan Israel sebagai imbalan atas pembentukan negara Palestina dalam garis perbatasan tahun 1967.*/Reuters/Ahmed YosriMenteri luar negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud mengatakan pemerintah kerajaannya membayangkan normalisasi hubungan dengan Israel sebagai imbalan atas pembentukan negara Palestina dalam garis perbatasan tahun 1967.*
Menteri luar negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud mengatakan pemerintah kerajaannya membayangkan normalisasi hubungan dengan Israel sebagai imbalan atas pembentukan negara Palestina dalam garis perbatasan tahun 1967.*/Reuters/Ahmed YosriMenteri luar negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud mengatakan pemerintah kerajaannya membayangkan normalisasi hubungan dengan Israel sebagai imbalan atas pembentukan negara Palestina dalam garis perbatasan tahun 1967.* //Reuters/Ahmed Yosri

Sebelumnya pada September 2020 lalu, Uni Emirat Arab dan Bahrain menandatangani perjanjian yang disebut Abraham Accords untuk menormalkan hubungan dengan Israel.

Setelah itu Sudan dan Maroko pun mengikuti langkah tersebut.

Baca Juga: Drama Korea Terbaru Yuri SNSD dan Jung Il Woo ‘Bossam - Stealing Fate’ : Berikut Sinopsis dan Jadwal Tayangnya

Kesepakatan itu adalah yang pertama sejak pengakuan Israel oleh Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994.

Perjanjian tersebut, yang ditengahi oleh pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump, termasuk pembekuan oleh Israel atas rencana aneksasi tanah Palestina.

Pejabat Palestina mengutuk normalisasi itu dan menganggapnya sebagai tusukan di belakang perjuangan Palestina dan rakyatnya.

Baca Juga: Berikut 4 Lembaga Pengusul Agar Bisa Dapat BLT UMKM Rp1.2 Juta

Solusi dua negara untuk konflik Palestina – Israel sangat mencerminkan Inisiatif Perdamaian Arab, yang diusulkan oleh Arab Saudi pada tahun 2002.

Inisiatif tersebut menyerukan untuk menormalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab lainnya dengan imbalan penarikan penuh oleh Israel dari tanah yang didudukinya dalam perang 1967, termasuk wilayah yang diduduki, seperti Dataran Tinggi Golan, Yerusalem Timur, dan Tepi Barat.

Inisiatif tersebut didukung kembali selama bertahun-tahun oleh Liga Arab tetapi tidak pernah dilaksanakan, karena Israel melanjutkan pendudukan dan perluasan pemukimannya di tepi barat.***

Halaman:

Editor: Sara Salim

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah