Network
CERDIKINDONESIA- Para korban gempa di Mamuju harus mencari Kartu Keluarga (KK) pada reruntuhan rumah hanya demi mendapatkan bantuan pemerintah.
Warga di Jalan Baharuddin Lopa, Mamuju, Sulawesi Barat Firman mengungkapkan hal ini.
Baca Juga: 19 Ribu Lebih Warga Sulbar Mengungsi Pasca Diguncang Gempa
Firman mengungkapkan bawha saat dirinya datang meminta bantuan pada salah satu posko pemerintah dia diwajibkan untuk membawa Kartu Keluarga untuk syarat mendapatkan bantuan tersebut.
"Saya datang di salah satu posko bantuan yakni di Posko Pendopo. Saya minta bantuan tapi disuruh sediakan kartu keluarga. Bahkan harus rela mengantri berjam-jam demi mendapatkan bantuan," kata Firman
Baca Juga: WADUH, Gempa Bumi di Sulawesi Barat Hancurkan Kantor Gubernur dan Ribuan Orang Mengungsi
Sedangkan pengakuan Firman rumahnya sudah rusak dan runtuh karena gempa bumi, dikarenakan adanya syarat Kartu Keluarga untuk mendapatkan bantuan, Firman nekad pulang dan mencari Kartu Keluarga di reruntuhan rumahnya yang bahaya.
"Saya memberanikan diri kembali di rumah mencari Kartu Keluarga yang sudah tertimbun. Padahal takut ada gempa susulan," ungkap pria asal Bulukumba yang kini sudah berdomisili di Sulbar.
Baca Juga: Siaga, Gunung Merapi Mengalami 404 Kali Gempa Hybrid
"Alhamdulillah, setelah saya mendapat Kartu Keluarga, saya kembali ke tempat tadi. Saya antri lama. Alhamdulillah dapat walau mie instan saja. Tapi tetap kami syukuri," ceritanya.
Firma berharap agar pemerintah tidak mempersulit korban gempa bumi untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Baca Juga: Korban Meninggal Akibat Gempa Sulbar Kini Bertambah Jadi 81 Orang
"Ini kan bencana, dipastikan banyak masyarakatnya yang menjadi korban tidak sempat mengambil Kartu Keluarga atau KTP. Jadi, kami berharap semoga pemerintah bisa memahami dan mengerti," Ujar Firman.
Ternyata Dinas Sosial Kabupaten Mamuju memberikan arahan wajib membawa dan memperlihatkan Kartu Keluarga untuk mendapatkan bantuan karena supaya bantuan tepat pada sasarannya.***
