CerdikIndonesia – Tiga orang tewas dalam kerusuhan di Capitol Hill Amerika Serikat Rabu, 6 Januari 2021, selain seorang wanita yang ditembak mati oleh polisi ketika pengunjuk rasa menerobos gedung bersejarah itu, kata polisi dalam sebuah penjelasan.
Kepala Polisi Metropolitan DC Robert Contee mengatakan tiga korban jiwa lainnya selain Ashli Babbitt - satu wanita dan dua pria - tampaknya meninggal karena "keadaan darurat medis".
Ratusan pendukung Presiden Trump, banyak yang datang dari unjuk rasa presiden di luar Gedung Putih sebelumnya, masuk ke gedung Capitol dan merusaknya.
Baca Juga: Capital Riot! Total 4 Kantong Jenazah Korban Sejarah Invasi Capitol Hill Amerika Serikat
Secara keseluruhan, Contee mengatakan 52 orang ditangkap setelah pendukung Presiden Trump masuk ke Capitol, sementara Kongres mengesahkan kekalahan hari pemilihan presiden kepada mantan Wakil Presiden Joe Biden.
Empat dari mereka adalah orang-orang yang dituduh membawa pistol tanpa izin, dan satu karena memiliki senjata ilegal.
Sebagian besar didakwa melanggar pembatasa jam malam yang dimulai pukul 6 sore dan telah diberlakukan oleh Walikota DC Muriel Bowser sejak Rabu, 6 Januari 2021 waktu Amerika Serikat atau Kamis, 7 Januari 2021 Waktu Indonesia Barat.
Baca Juga: Provokasi Kericuhan Demo AS, Ujaran Pemakzulan Donald Trump Semakin Nyaring Digaungkan
Tak hanya pihak protestan, belasan polisi kongres yang tengah berjaga juga terluka dalam serangan itu, dua lainnya serius.