Network
CERDIKINDONESIA - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro memastikan mempercepat uji klinis Vaksin Merah Putih agar akhir 2021 bisa mulai diproduksi secara massal untuk masyarakat.
Baca Juga: FPI Demo 1812, Wagub DKI Jakarta Sarankan Ambil Jalur Hukum Bila Habib Rizieq Ingin Dibebaskan
Baca Juga: Isu Ditawari Jadi Mensos Gantikan Juliari, FX Hadi Rudyatmo: Itu Kan Kabar dari Twitter tho
"Kami sudah komunikasi dengan Bio Farma sudah komunikasi dengan BPOM kita akan melakukan upaya percepatan untuk uji klinis, tetap dengan memperhatikan semua protokol yang dibutuhkan," kata Bambang PS Brodjonegoro dalam acara roadshow laboratorium mobile BSL-2 varian bus di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat.
Menurut Bambang, pihaknya telah mengeluarkan surat keputusan menteri untuk melibatkan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai salah satu institusi yang mengembangkan vaksin merah putih dengan menggunakan platform protein rekombinan.
Baca Juga: Oh Ini Alasan Luhut Wajibkan Penumpang Terbang ke Bali Wajib Swab Test H-2
Baca Juga: Kini Instagram Bisa Langsung Konek ke WhatsApp, Sudah Tahu Belum?
"Kebetulan UGM menggunakan protein rekombinan," kata dia.
Ia mengatakan ada tiga pengembangan bibit vaksin yang progresnya paling cepat yakni yang masing-masing dikembangkan oleh Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, serta Lembaga Eijkman.
Baca Juga: Heboh Taco Bell Resmi Buka Gerai Pertama Kali di Senopati Jaksel
"Nah perkiraannya ketiganya punya potensi menyerahkan bibit vaksin kepada Bio Farma di triwulan satu tahun depan," kata dia.
