Sinovac Belum Kantongi Izin? Simak Penjelasan Bio Farma

- 10 Desember 2020, 15:44 WIB
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya, di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin, 7 Desember 2020. Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma. ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr/wpa/hp.
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya, di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin, 7 Desember 2020. Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma. ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr/wpa/hp. /MUKHLIS JR/ANTARA FOTO

CerdikIndonesia – PT Bio Farma memprediksi pemberian vaksin Covid-19 dimulai awal tahun pada Februari 2021. Hanya saja, vaksinasi baru bisa dilakukan bila vaksin Sinovac telah mengantongi emergency use authorization (EUA).

Baca Juga: Rizieq Shihab Ditetapkan Tersangka, Polisi Siap Jemput Paksa

Emergency use authorization (EUA) adalah izin penggunan darurat dari otoritas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Kalau perkiraan saya di Februari itu sudah bisa dilakukan, karena kemungkinan akhir Januari kita akan mendapatkan izin EUA-nya," kata Head of Corporate Communication Bio Farma, Iwan Setiawan, Rabu, 9 Desember 2020.

Baca Juga: Rizieq Shihab Dikenakan Pasal Berlapis Kasus Kerumunan Petamburan

Ia menjelaskan alasan vaksin tak bisa langsung diberikan karena masih menunggu UEA dari BPOM.

Menurut Iwan, saat ini Bio Farma bersama BPOM tengah mendalami dan melakukan uji mutu. Mulai dari uji laboratorium, uji netralisasi, uji stabilitas, hingga uji sterilitas.

Baca Juga: Erick Thohir Terseret Sprindik Palsu, KPK Tegaskan Tak Pernah Keluarkan

Bahkan, Bio Farma dan BPOM saat ini juga tengah melakukan uji efikasi. Ia mengklaim proses efikasi vaksin atau tingkat manfaat vaksin sinovac sudah mencapai 97 persen.

Halaman:

Editor: Arjuna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x