"Jurnalisme sampah modal propaganda viral. Sejak kemarin malam video aksi ini dinaikkan secara serempak. Saya duga ini upaya pengalihan isu oleh intelijen. Aksi tersebut bukan aksi Papua, melainkan aksi #TolakOmnibusLaw pada Oktober lalu," kata Veronica Koman dalam cuitannya pada Kamis, 3 Desember 2020.
Veronica Koman juga mengancam akan melaporkan media arus utama yang mengangkat video viral itu ke Dewan Pers, apabila tidak menghapus dan klarifikasi dalam 1x24 Jam.***