TNI Menggempur Kelompok MIT, Moeldoko Ungkap Kendala Menangkap Pasukan Ali Kalora

Sebelumnya, Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 132/Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf, menyambut kedatangan sejumlah pasukan elite TNI tersebut 

"Pasukan yang datang terdiri dari Kostrad dan Marinir yang memiliki keahlian intelijen dan tempur. Mendapatkan kekuatan yang lebih besar dengan kedatangan pasukan khusus ini, sangat berarti untuk dengan cepat menemukan titik persembunyian kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora," ujar Farid.

Pasukan Khusus TNI akan bergabung dengan Satgas Tinombala mulai melakukan penelusuran dengan titik awal sekitar perkampungan warga yang menjadi lokasi penyerangan, hingga masuk hutan dan pegunungan.

Baca Juga: Fix! Presiden Jokowi Kurangi 3 Hari Libur Cuti Bersama Akhir Tahun 2020

Melihat kondisi rimba, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, mengakui, Operasi Tinombala yang dimulai sejak 2015 itu, memiliki sejumlah kendala dalam upaya menangkap kelompok MIT, di antaranya area hutan dan pegunungan yang dimanfaatkan pelaku sebagai tempat persembunyian.

"Kalau kita gambarkan di sini mungkin, 'koq susah amat sih enggak bisa diberesin?', tapi kalau teman-teman melihat medannya di sana, gunungnya itu berlapis-lapis seperti itu, memang tidak mudah," kata Moeldoko, Selasa 1 Desember 2020.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengungkapkan sebanyak 30 personel TNI Angkatan Darat (AD) dan Marinir Angkatan Laut (AL) dikerahkan ke Sigi, Sulawesi Tengah, untuk memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.