Selesaikan Konflik di Papua, Panglima dan Polri Diminta Terjun Langsung

- 29 November 2020, 06:22 WIB
PANGLIMA TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian tiba di Bandara Sentani, Jayapura, Papua, Selasa 3 September 2019.*/ANTARA
PANGLIMA TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian tiba di Bandara Sentani, Jayapura, Papua, Selasa 3 September 2019.*/ANTARA /


CERDIKINDONESIA - Peristiwa kontak tembak di Papua mengalami tiga anggota TNI-AD dari Yonif 700 R terluka.


Kejadian tersebut rentetan penembakan yang selama ini terjadi di di Papua. Hal ini dikomentari Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin.
Baca Juga: Luhut Binsar Menteri Kelautan dan Perikanan ad interim Sebut Mantan KKP Edhy Prabowo Ksatria
Ia meminta agar Kapolri dan Panglima TNI untuk segera melakukan tindakan konkret terhadap gejolak yang terjadi di Papua. 
Potensi gangguan keamanan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), terutama selama periode Desember mendatang akan meningkat. 

"Sinyal menjelang 1 Desember harus diwaspadai , Kapolri dan Panglima harus segera turun dan aksi nyata. Pasalnya tingkat kerawanan akan naik, Informasi ini didapatkan dari sebaran informasi yang disampaikan pihak Polda Papua. Antisipasi dengan kesiapsiagaan dibutuhkan, Dengan memperbanyak patroli di sejumlah wilayah. Ini penting dilakukan untuk menekan titik rawan gangguan kamtibmas," kata Azis Syamsuddin, Sabtu 28 November 2020.
Baca Juga: Kematian Mohsen Fakhrizadeh Dituding Perbuatan Israel, Iran akan Membalasnya
Azis Syamsuddin berharap semua unsur TNI dan Polri terlibat untuk mengantisipasi adanya ancaman KKB yang hingga kini berbeda haluan ideologi dengan NKRI, Mereka akan terus menebar ketakutan lewat eksistensinya. 

DPR berharap ini menjadi perhatian Kapolri dan TNI. Minimal dengan turun ke Papua, ada solusi guna memecahkan masalah yang ada.
Baca Juga: KPK Tetapkan Dua Tersangka Dalam Kasus Dugaan Korupsi Walikota Cimahi, Ajay Terima Rp1,661 Miliar
"Harus ada formula yang tepat untuk menyelesaikan polemik yang terus menimbulkan korban jiwa. Jika terus dibiarkan akan mengganggu stabilitas keamanan dan kehidupan masyarakat sekitar," ujarnya.

Politisi Gokkar itu mengatakan bahwa Negara harus memberikan rasa aman dan nyaman agar mereka dapat memiliki kehidupan yang layak, bebas dari rasa takut dalam melaksanakan aktivitas.

Kehidupan di tanah Papua harus terus berjalan. Anak-anak dapat sekolah dengan aman, masyarakat dapat beribadah dengan tenang, dapat bercocok tanam kembali serta aktivitas rutin lainnya. 

"Konflik ini harus mereda. Tanah Papua bagian dari NKRI yang harus menikmati kemerdekaan ini," tutupnya.

Editor: Safutra Rantona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x