Mendikbud Akan Gunakan Sistem Hybrid Learning Saat Sekolah Tatap Muka Januari 2021

- 27 November 2020, 11:49 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Anwar Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Anwar Makarim /Dok. Humas Kemendikbud/

CERDIK INDONESIA – Kemendikbud memiliki rencana untuk membuka kembali sekolah untuk pelajaran tatap muka siswa-siswa di seluruh Indonesia pada Januari 2021.

Namun menurut Nadiem masih banyak orang tua yang misspersepsi mengenai pendidikan tatap muka tersebut. 

“Ternyata masih banyak orang tua yang misspersepi akan hal ini ya, jangan stress para orang tua, ini hak Anda, tidak ada paksaan dari kami anak harus sekolah tatap muka,” tuturnya dalam live instagram bersama Maudy Ayunda, Jumat 27 November 2020.

Nadiem menambahkan, ia lakukan pembelajaran tatap muka karena untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak yang benar-benar sulit melakukan PJJ untuk bisa kembali ke sekolah.

Baca Juga: Nadiem Makarim Ungkap Sekolah Tatap Muka Sepenuhnya Hak Orang Tua

Baca Juga: DPR : Pilkada Serentak 2020 Akan Tetap Dilaksanakan Untuk Jamin Hak Konstitusional

“Jadi paling tidak jika ia tidak memiliki internet dia bisa datang, 3x dalam seminggu ke sekolah belajar dengan gurunya lalu ia pulang,” imbuhnya

Nadiem juga menjelaskan bahwa sekolah tatap muka ini menggunakan sistem pembelajaran Hybrid Learning.

Hybrid Learning adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan inovasi dan kemajuan teknologi melalui system online learning dengan interaksi dan pasrtisipasi dari model pembelajaran tradisional.

Baca Juga: Jelang Pilkada Tagar #BelaBuRisma Menggema di Twitter

“Mau tidak mau kita harus melakukan hybrid, karena yang dimaksudkan tatap muka itu bukan sekolah normal. Sama sekali tidak normal, minimal harus ada dua rotasi, karena hanya diperbolehkan 18 anak perkelas, biasanya 36. Harus menggunakan masker. Jadi mau nggak mau harus ada komponen PJJnya. Tidak boleh ada kantin, aktifitas olahraga, ekskul. Hanya masuk kelas keluar kelas pulang,” jelasnya

Menurut Nadiem ia rasa sekolah tatap muka ini yang dibutuhkan bagi anak-anak daerah yang susah mendapatkan sinyal, sehingga ia melakukan program ini.

Sistem hybrid learning juga merupakan jalan satu-satunya yang menurut ia harus ditempuh karena jika orang tua kemungkinan masih khawatir mengenai sekolah tatap muka ini, maka ia diperbolehkan PJJ.

Jadi sistem pendidikan nantinya akan ada online dan offline dalam satu waktu. ***

 

 

 

Editor: Arjuna

Sumber: Instagram


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x