Indonesia Targetkan Jadi Produsen Halal Terbesar Dunia, Wapres: Indonesia Punya Potensi Besar

25 Oktober 2020, 15:27 WIB
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin ingin Indonesia menjadi pusat halal dunia. /kartika mahayadnya/gaekon.com

CerdikIndonesia - Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Namun, saat ini Indonesia baru mengisi 3,8 persen ekspor produk halal di pasar global. Untuk itu, pemerintah berupaya keras menjadikan Indonesia sebagai produsen halal terbesar di dunia.

 

Baca Juga: PSBB Transisi DKI Jakarta Kembali Diperpanjang, Sampai Kapan? Ketahui di Sini!

“Indonesia memiliki potensi besar sebagai produsen dan konsumen, karena itu kita ingin mendorong supaya Indonesia menjadi produsen halal besar dunia,” tegas Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin saat memberikan keterangan pers secara virtual, di Istana Wakil Presiden Jakarta, Sabtu (24/10).

 

Baca Juga: Belum Ada Korban Jiwa, Tim Sar Tetep Terus Lakukan Pencarian dan Pertolongan Pasca Gempa Pangandaran

 

 

Wapres menjelaskan, untuk mencapai hal tersebut pemerintah berupaya mengembangkan Kawasan Industri Halal (KIH) di beberapa daerah di Indonesia. Pemerintah menyadari potensi Indonesia dapat ditingkatkan dengan pengembangan kawasan pariwisata serta pengembangan industri keuangan syariah.

 

Baca Juga: Belum Ada Korban Jiwa, Tim Sar Tetep Terus Lakukan Pencarian dan Pertolongan Pasca Gempa Pangandaran

 

“Kita akan kembangkan yaitu pusat-pusat industri halal dengan semua ekosistemnya. Salah satunya adalah Kawasan Industri Halal,” ujarnya.

Wapres pun mengungkapkan, saat ini sudah ada dua kawasan yang telah mendapatkan izin dari Kementerian Perindustrian yaitu Modern Cikande Industrial Estate di Cikande, Jawa Barat, dan SAFE n LOCK Halal Industrial Park di Sidoarjo, Jawa Timur.

“Sekarang sudah ada dua yang memperoleh izin dari Kementerian Perindustrian dan yang sudah dalam proses ada enam. Oleh karena itu, kita akan terus dorong,” ungkapnya.

 

 

Baca Juga: Ayo Daftar Tapak Tilas Virtual Pergerakan Pemuda Meraih Indonesia Merdeka, Sebelum 30 Oktober Ya!

Lebih lanjut, Menko Ekon Airlangga Hartarto menerangkan, kawasan industri halal akan terbuka untuk klaster makanan, minuman, fesyen, farmasi dan kosmetik. Keberadaan di dalam satu lokasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk halal. “Dan tentu dengan adanya satu lokasi diharapkan terkait dengan sertifikasinya pun kehalalannya menjadi lebih mudah. Dan juga untuk berorientasi ekspor, kalau dia berasal dari kawasan halal tentu diharapkan bisa meningkat penjualannya,” ujarnya.

 

Baca Juga: Ayo Daftar Tapak Tilas Virtual Pergerakan Pemuda Meraih Indonesia Merdeka, Sebelum 30 Oktober Ya!

Sementara itu, Menkeu Sri Mulyani menambahkan, terkait pengembangan KIH dibutuhkan insentif untuk dapat mendukung industri produk halal seperti tax holiday dan tax allowance. KIH dapat memperoleh insentif karena termasuk dalam area yang dikembangkan.

“Kita juga akan memberikan dalam bentuk dukungan dari kepabeanan dan cukai. Karena biasanya dalam hal ini impor-impor bertebaran modal maupun bahan baku juga akan dapat pembebasan biaya masuk atas impor. Dan juga untuk pengembangan di kawasan industri untuk tujuan ekspor,” kata Sri Mulyani.

Editor: Shela Kusumaningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler