Kelakuan Najwa Shihab, Wawancara Kursi Kosong Pernah Terjadi di Negara Lain, Begini Sejarahnya

7 Oktober 2020, 14:20 WIB
Najwa Shihab /

CerdikIndonesia - Siapa yang tidak mengenal Najwa Shihab! Dia adalah wanita yang pernah menjadi pembawa berita di stasiun televisi Metro TV, dan sekarang ia sedang fokus pada program Mata Najwa.

 

Baca Juga: Mata Najwa Dilaporkan, Akun Media Sosial Najwa Shihab Banjir Dukungan

 

Pembawa acara yang sering menuai kontraversi karena keberaniannya dan selalu berani menyampaikan apa yang benar. Setelah viral vidio dirinya mewawancarai kursi kosong, kini dirinya di laporkan ke Polda Metro Jaya.

 

"Tayangan kursi kosong diniatkan mengundang pejabat publik, untuk menjelaskan kebijakan-kebijakan terkait penanganan pandemi," tulisnya di caption instagram @najwashihab.

 

Najwa Shihab juga mengakui bahwa treatment kursi kosong ini belum pernah di lakukan di indonesia.

 

Baca Juga: Malam Ini, Sekitaran Tenggara Malang dan Selatan Pulau Jawa, Malang Alami Gempa Bumi, Mag: 3,6

 

Tetapi hal seperti ini sudah lazim di negara yang memiliki sejarah kemerdekaan pers yang cukup panjang.

 

"Treatment kursi kosong ini memang belum pernah di lakukan di Indonesia, tetapi sudah lazim di negara yang memiliki sejarah pers yang cukup panjang. Di Amerika sudah di lakukan bahkan sejak tahun 2012, diantaranya oleh Pier Morgan dan Lawrence O'Donnell di MSNBC's dalam program Last Word.

 

Baca Juga: Risih dengan Postingan Lama dan Alay di Facebook? Berikut Cara Cepat Menghapusnya, Coba Praktikkan!

 

Sedangkan pada 2019 lalu di Inggris, Andrew Neil, wartawan BBC, juga menghadiri kursi kosong yang sedianya diisi oleh Boris Johnson, calon perdana Menteri Inggris, yang menolak undangan BBC.

 

Hal seperti ini juga di lakukan oleh Kay Burley di Sky News ketika ketua Partai Konservatif James Cleverly tidak hadir dalam acara yang di pandunya." tulisan Najwa Shihab di akhir caption instagramnya.

 

Cara penglihatan yang memiliki sudut berbeda-beda yang membuat wawancara kursi kosong menjadikan kontraversi, padahal hal seperti ini sudah dilakukan di negara lain, tetapi di Indonesia baru kali ini terjadi.***

Editor: Safutra Rantona

Tags

Terkini

Terpopuler