Mendag Ajak Konsumen Bertanggung Jawab Gunakan Produk Indonesia

30 September 2020, 09:48 WIB
Plastik ramah lingkungan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. /Pikiran-rakyat.com/Handri Handriansyah/

CerdikIndonesia - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengajak seluruh konsumen untuk bertanggung jawab dalam menggunakan produk Indonesia dalam menjaga bumi.

Baca Juga: Tanggal 30 September, Saatnya Nyanyikan Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day

Ajakan ini merupakan bentuk dukungan Mendag Agus terhadap “Gerakan Ramah Lingkungan” yang saat ini telah banyak digaungkan pemerintah.

Baca Juga: Lirik Lagu One More Night dari Maroon 5 yang Dirilis Tahun 2012

Berbagai upaya bisa dilakukan, antara lain dengan membawa tas belanja sendiri, menggunakan alat makan yang bisa dipakai berulang kali, membatasi penyediaan air minum dalam kemasan, menggunakan kertas dengan bijak, serta menggunakan bahan dari petani lokal sebagai bahan baku produksi.

Baca Juga: Lirik Lagu Novody's Love dari Maroon 5, Sarat Kepedihan

Hal ini disampaikan Mendag pada seminar web (webinar) yang digelar oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember yang bertema “’Making Right Choices. Becoming A Responsible Consumer’ Toward Sustainable Consumption and Production”. Webinar ini diselenggarakan secara virtual pada hari ini, Selasa (29/9).

Baca Juga: Najwa Shihab Wawancarai Kursi Kosong, Kunto Aji Ikut Berkomentar

“Saya menaruh harapan besar agar semakin banyak konsumen Indonesia dapat menjadi konsumen cerdas sekaligus peduli akan kelestarian lingkungan,” ujar Mendag.

 

Menurut Mendag, sebagai konsumen cerdas, maka konsumen akan selalu teliti sebelum membeli, memilih produk yang bertanda Standar Nasional Indonesia (SNI), tidak kadaluarsa, berlabel, terdapat kartu manual garansi berbahasa Indonesia, membeli sesuai kebutuhan bukan keinginan, serta cinta dan bangga memakai produk buatan Indonesia.

Baca Juga: PNS Kemendikbud Berkesempatan Daftar Beasiswa Pegawai Kemendikbud, Simak Syaratnya Di Sini

Sedangkan, menjadi konsumen yang peduli akan kelestarian lingkungan, maka konsumen akan menggunakan produk yang ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik.

 

Mendag menyampaikan, masyarakat juga mulai bisa mempromosikan ‘green marketing’, yaitu proses pemasaran yang mengacu pada lingkungan dengan penekanan pada keberlanjutan (sustainable), etis, menggunakan bahan baku lokal dan organik.

Baca Juga: Apa itu Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi? Ketahui Langkah Pendaftarannya

Beberapa contoh penerapan green marketing saat ini di masyarakat adalah konsep slow fashion untuk penggunaan pakaian yang lebih tahan lama dan ramah lingkungan, serta penggunaan kemasan dengan prinsip 3S yaitu pengurangan sampah yang meliputi pembatasan timbunan sampah (reduce), pendauran ulang sampah (recycle), dan pemanfaatan kembali sampah (reuse).

 

Ajakan Mendag ini sejalan dengan pencanangan pencanangan Sustainable Development Goals (SDGs) oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 25 September 2015 sebagai kesepakatan pembangunan global.

Baca Juga: Ini Mekanisme Pencairan Beasiswa Unggulan, Perhatian Langkah-Langkahnya

Seluruh negara-negara di dunia, baik yang berpendapatan rendah, menengah atau tinggi sepakat untuk membangun perekonomian dengan tidak mengabaikan kelestarian lingkungan. Pencanangan SDGs ini memiliki 17 tujuan.

Baca Juga: Inilah Teks Puisi Berjudul Sajak Sepatu Kotor Ciptaan Fadli Zon, Kira-Kira Ditujukan Untuk Siapa?

Salah satunya, yaitu tujuan yang ke-12 adalah responsible consumption and production. Artinya, harus ada perubahan cara dalam melakukan produksi dan konsumsi, baik barang dan jasa, sehingga menimbulkan dampak seminimum mungkin pada lingkungan.

Baca Juga: Ini Mekanisme Pencairan Beasiswa Unggulan, Perhatian Langkah-Langkahnya

Pada proses produksi, juga harus mempertimbangkan efisiensi sumber daya dan timbulnya polusi baik tanah, air, dan udara.

Editor: Shela Kusumaningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler