Jeniusnya Taktik Thomas Tuchel dan Tangguhnya N'Golo Kante, Siapa Bisa Hentikan Chelsea?

21 September 2021, 12:19 WIB
Manajer Chelsea, Thomas Tuchel. /Instagram.com/@chelseafc

CERDIKINDONESIA - Chelsea menunjukkan penampilan yang brilian untuk memastikan mereka membawa pulang tiga poin dari markas Tottenham.

Thomas Tuchel menampilkan kejeniusan taktiknya ketika mengganti Mason Mount dengan N’Golo Kante di awal babak kedua.

Pergantian itu memungkinkan Thomas Tuchel untuk mengubah sistemnya dari 3-4-2-1 menjadi 3-5-2.

Baca Juga: Klopp, Ole, Guardiola: Berikut Peringkat Manajer Liga Premier Inggris Musim 2021 2022

Sehingga membuat Chelsea unggul di lini tengah dan membalikkan keadaan.

Chelsea mulai menciptakan lebih banyak peluang saat babak kedua berlangsung.

Dan akhirnya mencetak tiga gol untuk mengamankan kemenangan 0-3 melawan Tottenham.

The Blues saat ini berada di puncak klasemen Liga Inggris diikuti oleh Liverpool.

Selain memberikan energi dan momentum, Kante juga mencetak gol lewat tembakan yang dibelokkan dan berakhir di dalam gawang.

Tuchel memberi N'Golo Kante pujian atas kontribusinya pasca pertandingan.

Baca Juga: MU, Chelsea, PSG: Berikut 20 Klub dengan Skuad Termahal di Eropa, Man City Paling Mahal!

Pemain Prancis itu absen dalam dua pertandingan sebelumnya karena masalah pergelangan kaki.

Kedatangan Kante di babak kedua memungkinkan bek sayap Alonso dan Azpilicueta untuk mendorong lebih tinggi di lapangan.

Sementara Kante tetap berada di dekat pusat untuk menghilangkan ancaman yang bisa muncul dari serangan balik.

Chelsea memasang formasi 3-4-2-1 di awal pertandingan namun berubah menjadi 3-5-2 setelah Tuchel melakukan perubahan di babak kedua.

Posisi rata-rata mereka menunjukkan bahwa mereka berbaris dalam posisi sempit yang menjadi semakin sempit setelah masuknya Timo Werner dan Kante.

The Blues bermain dengan lini pertahanan yang tinggi hampir sepanjang pertandingan.

Baca Juga: Messi, Kante, Lewandowski: Siapa Pemenang Ballon d'Or 2021? Berikut 15 Pemain Terfavorit

Trio Kante, Kovacic, dan Jorginho mendominasi pertempuran di lini tengah dan memastikan bahwa setiap serangan dieliminasi di sumbernya.

Chelsea memiliki sepuluh pemain yang melakukan tembakan pada pertandingan ini.

Mereka juga kebetulan telah mencetak gol melalui sepuluh pemain berbeda musim ini.

Garis waktu "xT" menunjukkan betapa dominannya The Blues di babak kedua.

Dengan lawan mereka hampir tidak memiliki apa pun untuk ditunjukkan, garis waktu "xG" mengikuti setelan serupa.

Untuk durasi pertandingan yang dimainkan Kante dalam statistiknya, sangat brilian.

Baca Juga: UEFA Resmi Usulkan Aturan FFP yang Baru: PSG, Man City, Chelsea Jangan Nangis Ya

Dia memainkan 30 operan sukses, dua di antaranya mendarat di kotak lawan sejauh 18 yard.

Selain itu, N'Golo Kante akhirnya mencetak gol juga.

Zona passing Chelsea menunjukkan bahwa mereka menguasai permainan di lini tengah.

Kante juga efektif dalam duel bertahan yang dimenangkan per 90 menit pertandingan.

Tuchel mengakui perannya sebagai gelandang bertahan sentral dan memainkan yang terbaik untuk kekuatannya.

Hanya satu tangan penuh manajer dalam sepak bola yang bisa membanggakan kedalaman skuad sehebat Chelsea.

Baca Juga: Manchester United Kalah di Liga Champions, Tunjukkan Bobroknya Taktik Ole Gunnar Solskjaer

Tuchel menunjukkan dalam pertandingan ini seberapa efektif dia dapat memanfaatkan kedalaman skuad Chelsea.

Dia telah menunjukkan pada beberapa kesempatan mengenai bakat dan matanya untuk detail.

The Blues merasa lega menyambut kembalinya N'Golo Kante ke dalam skuat untuk pertandingan sengit mereka yang akan datang.

Yaitu melawan rival perebutan gelar Liga Inggris, Manchester City.***

Editor: Yuan Ifdal Khoir

Sumber: EPL Analysis

Tags

Terkini

Terpopuler