CERDIKINDONESIA - Rencana format baru yang kontroversial untuk Liga Champions dapat dibatalkan.
Menyusul upaya yang gagal untuk membentuk Liga Super Eropa oleh tim-tim terkemuka di benua biru.
Rencana untuk mengubah format Liga Champions telah diputuskan awal tahun ini.
Baca Juga: UEFA Membuka Penyelidikan Terkait Ulah Para Penggemar di Final Euro 2020 Italia VS Inggris
Dengan proposal termasuk perluasan kompetisi menjadi 36 tim.
Serta pengamanan tempat untuk tim-tim terkemuka berdasarkan historis mereka di Liga Champions.
Terdapat dua tempat untuk tim yang finis di luar posisi kualifikasi tetapi berperingkat tinggi dalam koefisien.
Dan format baru tersebut akan diterapkan menjelang kampanye 2024/25.
Namun, iNews melaporkan rencana tersebut dapat dibatalkan setelah jatuhnya Liga Super Eropa.
Baca Juga: Resmi! Mulai Musim 2021 2022 Aturan Gol Tandang Dihapus oleh UEFA
Sepak bola Eropa diguncang pada bulan April lalu.
Ketika 12 klub, termasuk Big Six Liga Inggris, telah merumuskan rencana untuk kompetisi yang memisahkan diri.
Namun, beberapa pihak buru-buru menarik partisipasi mereka menyusul reaksi keras dari para fans dan UEFA.
Kemarahan terhadap Liga Super ini kini telah menyebabkan pemikiran ulang atas proposal format baru Liga Champions.
Dengan Komite Eksekutif UEFA yang akan bertemu bulan depan menjelang keputusan akhir.
Asosiasi Klub Eropa adalah kekuatan pendorong di balik rencana format baru tersebut.
Baca Juga: Man City Disinggung Lagi Soal FFP, Pep: Dulu MU Sering Juara juga Karena Uang!
Tetapi, telah banyak mengalami perubahan besar sejak proposal awal dikumandangkan.
Dengan Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi telah menggantikan Andrea Agnelli sebagai pemimpin organisasi.
PSG adalah salah satu klub yang menolak undangan untuk bergabung dengan Liga Super Eropa.
Bersama dengan Bayern Munich dan sedikit klub elit lainnya.***