Akibat Cuaca Buruk, Lion Air & Garuda Terpaksa Gagal Darurat di Bandara Supadio, Begini Kronologinya

14 Januari 2021, 06:10 WIB
Apa Itu Black Box Pesawat, Kenapa Harus Direndam? Inilah Fakta-faktanya. /Pexels.com/Marina Hinic

CerdikIndonesia – General Manajer PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Supadio Pontianak, klarifikasi Lion Air dan Garuda Indonesia gagal mendarat.

Dikutip dari CirebonRaya Dua pesawat komersil dari maskapai Garuda dan Lion Air rute Jakarta-Pontianak gagal landing di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Rabu sore.

Dampak cuaca buruk itu, pesawat Lion Air dialihkan ke Batam, sedangkan pesawat Garuda dialihkan ke Palembang, katanya.

Baca Juga: Rilis 17 Januari 2021, Simak Spoiler One Piece Chapter 1001

General Manajer PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Supadio Pontianak Eri Brawliantoro menjelaskan bahwa kedua cuaca buruk menjadi penyebab kedua pesawat gagal mendarat.

"Memang benar hari ini ada dua maskapai yang dialihkan pendaratan (divert) disebabkan cuaca buruk," kata Eri Brawliantoro di Sungai Raya.

Baca Juga: Euforia Vaksinasi Presiden Jokowi, Kasus Covid Cetak Rekor

Dia menjelaskan kedua pesawat tersebut dengan kode penerbangan GA 504 miliki maskapai Garuda Indonesia, dan kode penerbangan JT 684 milik maskapai Lion Air terpaksa dialihkan mendarat di bandara lain.

"Divert (bukan di tujuan semula) dan RTB (Return to Base) atau pesawat yang sudah terbang untuk beberapa saat tetapi kembali lagi ke bandar udara awal atau bandar udara alternatif terdekat karena alasan tertentu, itu hal lumrah dalam dunia penerbangan, karena mengutamakan faktor keselamatan penerbangan," ungkapnya.

Selain dua pesawat itu, satu pesawat lainya milik Sriwijaya Air juga hampir mengalami hal serupa namun syukurnya berhasil landing di Bandara Supadio Pontianak.

Baca Juga: Spoiler Mr. Queen Episode 11, Raja Tantang Kim Byeong In Adu Kekuatan! Siapa Pemenangnya?

"Saat cuaca kurang baik tadi pesawat, Sriwijaya Air sempat landing. Itu karena cuacanya sempat terang sedikit dan jarak pandang sempat memenuhi standar.

Sementara itu pesawat Batik Air sempat Holding. Kalau sudah begitu ada keputusan apakah akan landing atau divert, jelasnya.

Ia menyebutkan, faktor cuaca ada beberapa, salah satunya karena angin atau visibility atau jarak pandang yang memang di bawah standar sehingga bisa mengganggu keselamatan penerbangan.

Dia juga mengatakan bahwa setiap penerbangan pesawat haruslah mengetahui keadaan cuaca dari BMKG.

Baca Juga: Tayang 17 Januari, Sinopsis One Piece 1001: Big Mom Diam-Diam Serang Luffy

"Makanya setiap pengoperasian penerbangan pesawat perlu mengetahui cuaca yang mengacu pada BMKG. Data ini akan diteruskan kepada ATC maupun pilot salah satunya saat akan landing untuk mengambil keputusan apakah landing atau divert," katanya.***

 

Editor: Shela Kusumaningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler