Sinterklas Palsu Muncul di Hari Natal, Firli: Yesus Memperlihatkan Kesederhanaan Hidupnya

25 Desember 2020, 11:34 WIB
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyampaikan sambutan pada acara Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2020 di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 16 Desember 2020. /ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

 

CERDIKINDONESIA - Dihari Natal, Jumat tanggal 25 Desember 2020, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan pesan dari perataan Natal 2020.

Baca Juga: 26 Desember 2004, Mengenang 16 Tahun Tsunami Dahsyat Aceh

Ia mengingatkan untuk semua penyelenggara negara agar tidak terjebat gratifikasi natal.

"Dalam kesempatan ini, saya ingatkan kepada rekan-rekan penyelenggara negara untuk tidak terjebak dalam praktik korupsi suap-menyuap atau gratifikasi seperti tukar menukar bingkisan atau kado yang biasanya terjadi menjelang atau saat peringatan hari besar agama, seperti Hari Natal," ujar Firli dalam keterangan tertulisnya, Jumat 25 Desember 2020.

Ditambahkan lagi, Ia menjelaskan ada orang orang bertukar kador menjadi budaya dalam sebuah perayaan. 

Baca Juga: Ahmadiyah dan Syiah Bakal Dapat Afirmasi Sebut Menag Gus Yaqut, Kenapa?

Tapi, menurut tuturannya hal ini dapat membahayakan jika kegiatan tersebut memiliki tujuan tertentu yang membuat masuk ke dalam pusaran korupsi.

"Memang, bagi-bagi atau tukar menukar kado dan bingkisan menjadi budaya dalam perayaan keagamaan, namun akan menjadi bahaya jika melibatkan pihak-pihak yang memiliki tujuan atau maksud tertentu," kata Firli.

"Pihak-pihak inilah yang memainkan 'taktik' sinterklas, 'hanya memberi-tak harap kembali' hingga telah banyak abdi negara yang tertipu daya hingga terjerembab dalam pusaran korupsi," ungkapnya.

Baca Juga: Fix! FIFA Batalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia, PSSI Menghormati Keputusan

Ia menilai tidak sedikit aparatur pemerintah dan negara yang justru meminta bingkisan.

Baca Juga: Wow! 174.678 Kendaraan Tinggalkan Jakarta Jelang Natal

Padahal menurutnya, hal ini tidak sesuai dengan ajaran kesederhanaan yang diajarkan setiap agama.

"Bukan hanya terjebak, tidak sedikit aparatur pemerintah dan negara yang malah mencari bahkan meminta bingkisan/kado mewah, agar tampil glamor saat hari raya. Bukankah dalam ajaran nasrani, Yesus memperlihatkan kesederhanaan hidupnya, seperti halnya yang diterapkan Rasulullah dan para nabi dalam agama Islam pada kehidupan se-hari hari," kata Firli.***

 

Editor: Arjuna

Tags

Terkini

Terpopuler