Simak Sejarah Dibalik Pohon Natal Sebagai Simbol Hari Raya Natal

- 25 Desember 2020, 10:30 WIB
ilustrasi pohon natal 2020 dan penjual pohon natal di jakarta
ilustrasi pohon natal 2020 dan penjual pohon natal di jakarta /Pixabay/caiohg97

CerdikIndonesia – Perayaan Hari Raya Natal tetap di gelar saat pendemi, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan namun khitmad dan kemeriahannya tetap terasa.

Perayaan Hari Raya Natal selalu identik dengan keberadaan pohon natal. Replika pohon cemara dengan asesoris untuk menambah ekstetika pohon cemara tersebut.

Keberadaan pohon cemara sudah menjadi tradisi yang melekat saat perayaan Hari Raya Natal tiba.

Kenapa hal itu terjadi? Yuk simak sejarah di balik keberadaan pohon Natal saat Hari Raya Natal.

Melangsir dari PikiranRakyat- Cerebon.com, bahwa Titik balik matahari saat musim dingin di belahan bumi utara biasanya jatuh pada akhir Desember.

Orang-orang kuno seperti Mesir, Romawi dan Viking semuanya merayakan titik balik tersebut dengan dahan hijau sebagai lambang kehidupan abadi.

Dan pada saat mereka beralih ke agama Kristen dan menggelar hari Natal di bulan Desember, bertepatan dengan perayaan yang mereka lakukan sebelumnya.

Pada abad ke-16, orang Jerman mulai merias dahan hijau yang kini disebut pohon Natal dan di bawa kerumah sebegai hiasan saat perayaan Natal.

Orang Jerman yang berada di Amerika juga mengadopsi budaya ini dan juga di gelar di 1830-an dengan memamerkan pohon Natal ini di pemukinan orang Jerman di Pennsylvania.

Di tahun 1890-an, permintaan pohon Natal di Amerika semakin banyak sehingga Jerman mengirimkan pohon natal ini dalam jumlah banyak. 

Halaman:

Editor: Arjuna

Sumber: PikiranRakyat-Cirebon.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x