"Sampai sekarang sejumlah DPW dan DPC mendeklarasikan dukungan. Memang mengerucut saat ini ke dua nama, yaitu Suharso Monoarfa dan Yasin Maimoen," kata Arsul dalam konferensi pers jelang Muktamar IX PPP yang berlangsung secara daring pada Rabu 16 Desember 2020.
Sebelumnya, ada nama Sandiga Uno yang digadang-gadang akan masuk bursa pemilihan Ketum PPP.
"Sampai saat nanti muktamar itu dimulai, siapa pun berhak mencalonkan diri atau dicalonkan. Sepanjang memenuhi syarat AD/ART, kami panitia pelaksana muktamar itu akan menerima yang bersangkutan sebagai calon ketum," kata Arsul.
Baca Juga: Anggaran COVID-PEN Sudah Capai Rp481,6 Triliun, Untuk Apa Saja?
Ia menambahkan bahwa persaingan antar-bakal calon Ketum PPP periode mendatang berlangsung dengan baik dan tidak ada aksi jegal menjegal hingga saat ini.
"Sejauh ini kontestasi berlangsung baik, tidak ada jegal menjegal, karena kita tidak ingin muktamar ini sebagai bibit perpecahan baru. Nanti, siapapun yang terpilih akan merangkul yang tidak terpilih untuk menghadapi pemilu ke depan," katanya.
Kesempatan ini, PPP bakal menggelar Muktamar IX di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Namun, Pelaksanaan muktamar kali ini akan berbeda dari yang sebelumnya yakni dengan penerapan protokol kesehatan ketat karena dihelat di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kabar Gembira, Jokowi Gratiskan Vaksin Corona Usai Dengar Masukan Masyarakat
Selain Suharso dan Gus Yasin, terdapat beberapa nama yang sempat disebut bakal menjadi calon Ketum PPP periode mendatang.
Mereka antara lain anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Mardiono, politikus senior PPP Akhmad Muqowam, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mantan Wagub Jawa Timur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno.***