Network
CerdikIndonesia – Pakar kesehatan mental mempertimbangkan dampak dan tren jangka pendek dan panjang yang muncul dari kekacauan mental bagi banyak individu di tahun 2020.
Pandemi panjang Covid-19 tidak hanya berdampak fatal bagi kesehatan fisik manusia, mengubah tatanan kehidupan sosial penduduk bumi, tetapi juga merongrong masuk mengacaukan kesehatan mental banyak orang.
Meskipun mayoritas fokus dan energi terserap untuk mengupayakan dampak fisik dan tatanan sosial dari pandemi, kesehatan mental juga menjadi sorotan yang tak kalah penting sepanjang tahun 2020, melebihi tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: MAPPA Tampilkan Adegan Pieck Jalan Merangkak, Fans Attack On Titan Heboh.
Lonjakan Depresi dan Kecemasan
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Jurnal JAMA Network Open pada September lalu menunjukkan hasil bahwa anxiety atau gangguan kecemasan dan gejala depresi mengalami peningkatan tiga kali lipat dari tingkat pra-pandemi. Melonjak dari 8,5 persen sebelum Covid-19 menjadi 27,8 persen selama pandemi.
Para peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki sumber daya sosial dan ekonomi yang lebih rendah — dan lebih terpapar stresor seperti karyawan yang kehilangan pekerjaan — melaporkan mengalami “beban yang lebih berat” dari gejala, dan memperkirakan “kemungkinan peningkatan” penyakit mental di masa yang akan datang.
Pada bulan Juni 2020, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat melaporkan bahwa dua kali lebih banyak orang Amerika yang secara serius mempertimbangkan bunuh diri dalam 30 hari sebelumnya dibandingkan dengan tahun 2018: 10,7 persen versus 4,3 persen.
Baca Juga: Gawat, Libido Merosot Drastis Selama Pandemi? Simak Penjelasan Para Ahli Seksologi Berikut
