Ingin Tanaman Bebas Hama? Begini Tips Merawatnya Menurut Pakar Unpad

27 Oktober 2020, 14:48 WIB
Manfaat Tanaman Hias Andong /Tokopedia

CerdikIndonesia - Mengoleksi tanaman hias menjadi aktivitas yang banyak digemari masyarakat selama pandemi. Harganya pun bisa melonjak tinggi.

 

Walau bernilai tinggi, bukan berarti tanaman hias tersebut aman dari serangan penyakit maupun hama.

Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Prof. Ir. Tarkus Suganda, PhD, menjelaskan, tanaman hias sangat rentan terkena penyakit, baik yang disebabkan oleh jamur maupun bakteri.

 

Apalagi memasuki musim penghujan, serangan penyakit akan meningkat.

Salah satu penyebab tanaman hias mudah terkena penyakit adalah karena jarak tanam yang rapat dengan tanaman lainnya.

Baca Juga: Selamat, UI Amankan Posisi Juara Umum Gemastik XIII 2020, Kalahkan ITS dan ITB

Jarak yang rapat serta jenis tanaman yang seragam akan menyebabkan penyakit mudah menular.

“Kalau satu kena penyakit sedangkan tanamannya seragam dan jaraknya berdekatan, maka tanaman lain juga akan kena,” ujar Prof. Tarkus.

 

Penyebab lainnya diakibatkan transfer penyakit melalui perantara tangan manusia.

 

Jika seseorang  memegang tanaman yang sedang sakit kemudian dia memegang tanaman lain yang sehat, maka penyakitnya akan berpindah ke tanaman sehat tersebut.

 

Baca Juga: Kemensos Targetkan 10 Juta KPM PKH Dapat Bansos Beras Akhir Oktober 2020

Guru Besar bidang ilmu penyakit tumbuhan pada Departemen Hama dan Penyakit Tanaman Faperta Unpad ini menerangkan, ada beberapa ciri yang terlihat dari suatu tanaman yang terkena penyakit.

 

Penyakit yang disebabkan oleh jamur biasanya ditandai dengan munculnya bercak-bercak pada daun. Sementara jika diakibatkan oleh bakteri, biasanya dahan atau tanaman tersebut akan layu.

 

Serangan penyakit pada tanaman jauh lebih berat daripada serangan hama. “Serangan hama mudah terlihat karena makhluknya ada, sedangkan kalau penyakit, begitu muncul bakterinya di mana kita tidak tahu,” jelas Prof. Tarkus.

 

Di sisi lain, proses pengobatan juga tidak akan seratus persen menghilangkan penyakit. Pengobatan penyakit hanya untuk menekan laju berkembang biak dari jamur atau bakteri. Namun, tidak sampai membunuh atau menghilangkan bakteri tersebut.

Baca Juga: Baru Dibuka, RS Leimena Ambon Gratiskan Layanan ke Pasien

“Jika ada kesempatan yang baik, seperti masuknya musim hujan, bakteri akan berkembang biak lagi. Penyakitnya muncul lagi,” kata Prof. Tarkus.

Karena itu, pemilik tanaman sebaiknya melakukan tindakan pencegahan agar tanaman hias tidak mudah terkena penyakit.

 

Cara efektif untuk menekan penularan penyakit adalah mengatur jarak dengan tanaman lainnya.

Baca Juga: Bacalah Doa Tidur dan Bangung Tidur Ini

Selain itu, usahakan untuk tidak menanam tanaman secara homogen di taman. Ini bertujuan untuk mencegah penularan penyakit dari tanaman homogen.

Baca Juga: Dampak Pandemi, Kemenhub Genjot Pemulihan Sektor Transportasi

“Penyakit yang menyerang satu jenis tanaman tidak akan menyerang tanaman dengan jenis lainnya. Sebagai contoh, tanaman mawar maka bisa diselingi dengan menanam tanaman hijau. Penyakit pada mawar tidak akan menyerang ke tanaman hijau,” paparnya.

 

Bila ada bagian tanaman yang mati akibat penyakit, sebaiknya dipisahkan untuk mencegah penyakit menyebar ke bagian tanaman lainnya. Sisa dahan yang dipotong harus segera dibuang atau dikubur. Ini dilakukan agar penyakit tidak bisa melakukan kontak ke tanaman lain.

Penggunaan fungisida untuk mencegah penyakit bisa dilakukan. Pemilik bisa menggunakan fungisida sistemik untuk mencegah penyakit atau fungisida kontak jika tanaman sudah terkena penyakit.

 

“Penggunaan ekstrak tanaman juga dimungkinkan, tetapi harus dikonsultasikan dulu, karena penggunaannya tidak bisa dipukul rata,” kata Prof. Tarkus.

 

Serangan Hama

Tidak hanya serangan penyakit, tanaman hias juga rentan terserang hama.

Dosen Departemen Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Unpad Dr. Agus Susanto, M.Si., menjelaskan, serangan hama akan mengganggu keindahan tanaman hias. “Selain mengganggu estetika, lebih parahnya bisa mematikan tanaman hias,” ujar Agus.

 

Hama merupakan hewan yang menjadi musuh alami tanaman. Jenis organisme tersebut antara lain belalang, kutu-kutuan, tungau, ulat, hingga bekicot.

 

Belalang dan ulat biasanya menyerang daun-daunan, sedangkan kutu akan menyerang pucuk bunga dan daun. Sementara bekicot akan menyerang pada bagian akar tanaman dan daun.

 

Agar terhindar dari serangan hama, bibit tanaman hias harus dalam keadaan sehat. Jangan membeli bibit tanaman hias dalam kondisi yang tidak sehat.

 

Baca Juga: Dampak Pandemi, Kemenhub Genjot Pemulihan Sektor Transportasi

“Pastikan ketika membeli tanaman hias bibit atau benihnya sehat,” ujarnya.

 

Pemilik juga perlu memperhatikan sanitasi dari tanaman hias. Jika ada daun yang sudah mati, sebaiknya langsung dipotong dan dibuang.

 

Selain itu, kesehatan media tanam juga wajib diperhatikan. Contohnya sekam. Apabila media sudah mulai tumbuh rumput liar, pemilik wajib membersihkannya.

 

Ahli hama tanaman ini menuturkan, bila tanaman sudah kadung terserang, ada berbagai macam cara untuk menanggulanginya. Yang paling sederhana adalah mengambil langsung hama yang tampak, seperti ulat, bekicot, dan belalang, serta langsung membunuhnya.

Baca Juga: Bacalah Doa Tidur dan Bangung Tidur Ini

“Atau jika daun terserang kutu persik, misalnya, daunnya bisa dibersihkan atau disikat,” paparnya.

 

Cara lain adalah menggunakan insektisida atau racun serangga. Pemilik bisa menggunakan produk insektisida sistemik atau insektisida kontak.

 

Insektisida sistemik digunakan dengan cara menaburkan racun ke daerah akar tanaman. Nantinya racun akan disalurkan ke seluruh jaringan tanaman.

Baca Juga: Jokowi: Rata-Rata Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Lebih Rendah Dibanding Dunia

“Kalau untuk ulat, bisa gunakan insektisida kontak yang disemprotkan langsung ke tanamannya,” kata Agus.

Setelah hama dibersihkan, pemilik wajib memberikan pupuk secara seimbang kepada tanaman. Proses ini dilakukan sebagai upaya pemulihan tanaman dari serangan hama.*

Editor: Shela Kusumaningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler