CerdikIndonesia - Ayunda Faza Maudya, B.A., M.A., M.B.A., atau dikenal sebagai Maudy Ayunda adalah seorang aktris, model, aktivis, penulis, dan penyanyi-penulis lagu berkebangsaan Indonesia.
Perempuan berkebangsaan Indonesia yang lahir pada 19 Desember 1994.
Maudy Ayunda ditunjuk sebagai juru bicara pemerintah untuk presidensi G20 Indonesia 2022.
Baca Juga: Jokowi Sambut Peserta dan Tamu Undangan KTT G20 Lewat Instagram, Kucing Oyen Jadi Sorotan Netizen
Maudy Ayunda pernah masuk dalam daftar Forbes Asia 30 Under 30 pada 2021.
13 kali dinominasikan Anugerah Musik Indonesia serta mendapatkan nominasi ganda Piala Citra pada FFI 2022.
Debut pertama Maudy Ayunda di dunia perfilman pada tahun 2005 melalui film Untuk Rena produksi Miles Film.
Baca Juga: Jelang KTT G20, Modifikasi Cuaca Dilakukan Guna Mencegah Fenomena Siklon Tropis
Bukan hanya itu, pada tahun 2012 ia membintangi film Perahu Kertas, Refrain 2013 dan Habibie dan Ainun 3 2019.
Karir musik pertama kali Maudy Ayunda pada tahun 2011, Panggil Aku dengan single Tiba-Tiba Cinta Datang .
Ada beberapa album yang dirilis: Tiba-Tiba Cinta Datang, Moments dan Oxygen.
Dan 2 album mini My Hidden Collection dan The Hidden Tapes Vol.1.
Pada tanggal 5 Mei 2022 Maudy Ayunda baru saja melangsungkan pernikahannya dengan Jesse Choi.
Maudy Ayunda adalah putri sulung dari pasangan Didit Jasmedi R. Irawan dan Muren Murdjoko.
Didit Jasmedi diketahui menduduki jabatan sebagai direktur perusahaan besar multinasional di usia 38 tahun.
Muren Muedjoko sendiri bekerja dibidang property dan desainer.
Maudy Ayunda juga selain membangun karier di dunia hiburan, juga menaruh perhatian pada dunia sosial, politik, dan ekonomi Indonesia, khususnya yang memberikan dampak langsung terhadap kehidupan anak muda.
Pada tahun 2015, Maudy Ayunda mendampingi Perdana Mentri Inggris , David Cameron, saat mengunjungi Jakarta.
Pada Maret 2017, Maudy Ayunda ditunjuk sebagai juru bicara melawan perbudakan modern di Istana Wakil Presiden.
Maudy Ayunda pernah menjadi pembicara termuda di Forum Ekonomi Global 2015.
Akhirnya pada Maret 2022, Maudy Ayunda ditunjuk sebagai juru bicara pemerintah Indonesia untuk presidensi KTT G20, penunjukan ini kemudian menuai pro dan kontra dari beberapa pihak.
Irfan Wahyudi sebagai Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga menyatakan bahwa penunjukan Maudy sebagai juru bicara hanyalah sebuah gimik, bukan sebuah fungsi strategis.
Wasisto Raharjo Jati Jati, peneliti di BRIN, menyatakan bahwa penunjukan Maudy Ayunda merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meredam kritik dari isu-isu kritis.
Ketua Bidang Media dan Komunikasi Presidensi G20 yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, Johnny G. Plate membantah semua tudingan yang diberikan kepada Maudy Ayunda.
***