Jabar Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Hidrometeorologi

- 4 November 2020, 22:13 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2020-2021 Tingkat Provinsi Jabar di Jl. Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (4/11/20). (Foto: Yana/Humas Jabar)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2020-2021 Tingkat Provinsi Jabar di Jl. Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (4/11/20). (Foto: Yana/Humas Jabar) /awangmuda/humas jabar

CERDIK INDONESIA - Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) intens meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi. Koordinasi semua pihak, mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan, sampai TNI/Polri, diperkuat.

Hal tersebut dikatakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2020-2021 Tingkat Provinsi Jabar di Jl. Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (4/11/20).

"Setiap tahun saya sampaikan kebencanaan di Jawa Barat itu antara 1.000 sampai 2.000 kebencanaan per tahun. Kalau dibagi 365 hari dalam setahun, maka kebencanaan di Jawa Barat itu bisa 3 sampai 4 kali sehari," kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil.

Baca Juga: Jabar International Marathon Digelar Virtual

Kang Emil melaporkan, 60 persen bencana hidrologis Indonesia berada di Jabar. Oleh karena itu, ia menginstruksikan semua pihak untuk tidak memfokuskan pada respons ketika bencana terjadi, tetapi juga bagaimana mengantisipasinya. Hal itu bertujuan menekan potensi munculnya kerugian berupa harta maupun korban jiwa.

Potensi bencana hidrometeorologi di Jabar, khususnya Jabar bagian selatan, meningkat akibat adanya fenomena La Nina. La Nina ini merupakan anomali suhu muka air laut, di mana suhu di laut akan lebih dingin sampai bisa minus satu derajat celcius atau lebih. Dampaknya, terjadi peningkatan curah hujan.

"Saya menitipkan kepada Kepala BPBD, Kapolres, dan Dandim, yang yang berada di selatan Jawa Barat untuk segera menyiapkan skenario. Pertama bagaimana peringatan dini harus berfungsi," katanya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Canangkan Gerakan Aksi Nyata PPK DAS Cilamaya

"Lalu, evakuasi harus disimulasikan. Bagaimana masyarakat memberhentikan kegiatan, kemudian melakukan evakuasi ke sebuah tempat yang aman. Simulasi evakuasi ini harus segera dilaksanakan," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Kurniawan Rio


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x