Diketahui, setiap tanggal 12 Rabiul Awal umat muslim akan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau sering disebut Maulid Nabi
Isnan Ansory dalam bukunya Pro Kontra Maulid Nabi menyebutkan, Syaikh as-Sayyid Zain Aal Sumaith, dalam karyanya Masail Katsuro Haulaha an-Niqosy wa al-Jidal, mendefinisikan Maulid Nabi Muhammad yakni, memperingati hari kelahiran Rasulullah dengan menyebut-nyebut kisah hidupnya, dan setiap tanda-tanda kemulian dan mukjizat sang Nabi Saw dalam rangka mengagungkan kedudukannya, dan menampakkan kegembiraan atas kelahirannya.
Pembacaan shalawat, barzanji dan pengajian-pengajian yang mengisahkan sejarah Nabi SAW menghiasi hari-hari bulan tersebut.
Oleh karena itu, membaca sholawat untuk Nabi Muhammad SAW dimaksudkan untuk mendoakan dan memohon berkah dari Allah SWT untuk keselamatan dan kesejahteraan merupakan hal yang sangat dianjurkan apalagi di bulan Maulid ini.
Dilansir dari NU Online Berikut Keutamaan Bulan Maulid, Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki dalam kitab Mafahim Yajib an Tushahhah, menjelaskan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad merupakan bentuk tradisi yang baik di masyarakat, bukan termasuk bagian dari masalah ibadah yang dipersoalkan keabsahannya.
Menurutnya, justru kesempatan tersebut merupakan momen efektif untuk mendakwahkan teladan akhlak Rasulullah, serta sejarah kehidupan, perjuangan, bisnis, politik, strategi kepemimpinan, dan cara ibadah Nabi Muhammad.
Karenanya, pada bulan Maulid ini, bagus diisi dengan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an, zikir, tahlil, kalimat thayyibah, dan juga sejarah dan perjuangan Rasulullah.
Imam al-Suyuthi dari kalangan ulama Syafi’iyyah juga mengatakan, Maulid Nabi merupakan kegiatan positif yang mendatangkan pahala.