10 AMALAN-AMALAN di BULAN DZULHIJJAH, Yuk Maksimalkan Untuk Ibadah

- 11 Juli 2021, 00:42 WIB
ilustrasi qurban
ilustrasi qurban /Unsplash.com/Kasper Lau/

CERDIKINDONESIA - Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang memiliki keistimewaan bagi ummat Islam dunia.

Pasalnya, dibulan Dzulhijjah semua ummat Muslim dapat melakukan banyak ibadah yang bernilai pahala. Mulai dari Ibadah Haji dan Umrah hingga berkurban.

Dilihat dari keutamaan-keutamaan dibulan Dzulhijjah, seorang muslim tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dilansir Cerdikindonesia.com dari akun Instagram @qtaofficial pada Minggu, 11 Juli 2021.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Berikut Ini Tata Cara dan Adab Penyembelihan Hewan Qurban Secara Syar’i dan Sah

Berikut 10 amalan-amalan bulan Dzulhijjah yang dapat Anda lakukan, diantaranya:
.
1. Melaksanakan Ibadah Haji Dan Umrah

Ibadah haji dan umrah merupakan amalam utama di bulan mulia Dzulhijjah. berdasarkan berbagai hadits shahih Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga“

Baca Juga: MUHAMMADIYAH Keluarkan Surat Edaran Mengenai Pelaksanaan Idul Adha 1442 H, DILARANG KERAS Takbir Keliling!

2.Berpuasa Pada Hari Arafah.

Puasa di hari Arafah memiliki keutamaan yang takalah baik dengan puasa-puasa sunah lain yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist Qudsi :

“Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku“.

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun“. [Hadits Muttafaqun ‘Alaih].

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah rahimahullah bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya”

Baca Juga: Tata Cara Shalat Idul Adha Di Rumah, Perlukah Untuk Berkhutbah?

3. Takbir Dan Dzikir

Allah Ta'ala telah berfirman dalam Surah Al-Hajj, ayat 28 yang artinya:

"dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan …”. [al-Hajj/22 : 28].

Selain itu hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma juga menegaskan:

“Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid“. [Hadits Riwayat Ahmad].

Imam Bukhari rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhuma keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orangpun mengikuti takbirnya. Dan Ishaq, Rahimahullah, meriwayatkan dari fuqaha’, tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan :

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamd

Baca Juga: Ini Panduan Lengkap Tata Cara Shalat Idul Adha 2021/1442 H di Masa Pandemi Covid-19 Sesuai Kemenag

4. Taubat Serta Meninggalkan Segala Maksiat Dan Dosa.

Sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan keta’atan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya. Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya” [Hadits Muttafaqun ‘Alaihi].

Baca Juga: Tok! PP Muhammadiyah Telah Tetapkan Idul Adha 1442 Melalui Surat Keputusan Ini

5. Banyak Beramal Shalih
Berupa ibadah sunat seperti : shalat, sedekah, jihad, membaca Al-Qur’an, amar ma’ruf nahi munkar dan lain sebagainya.

Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipat gandakan pahalanya.

Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihad orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya.

Baca Juga: Muhammadiyah Telah Tetapkan Hari Raya Idul Adha 1442, Berikut Informasi Selengkapnya

6. Disyariatkan Pada Hari-Hari Itu Takbir Muthlaq

Yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied.

Dan disyariatkan pula takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang dilaksanakan dengan berjama’ah.

Bagi selain jama’ah haji dimulai dari sejak Fajar Hari Arafah dan bagi Jama’ah Haji dimulai sejak Dzhuhur hari raya Qurban terus berlangsung hingga shalat Ashar pada hari Tasyriq.

Baca Juga: Marbinda, Tradisi Kurban saat perayaan Natal di Sumatera Utara

7. Berkurban Pada Hari Raya Qurban Dan Hari-Hari Tasyriq.

Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam, yakni ketika Allah Ta’ala menebus putranya dengan sembelihan yang agung. Diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu“. [Muttafaqun ‘Alaihi].

Baca Juga: JANGAN Tinggalkan Salat! Berikut Ini Manfaat Salat Bagi Kesehatan

8. Dilarang Mencabut Atau Memotong Rambut Dan Kuku Bagi Orang Yang Hendak Berkurban.

Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu ‘anha bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya“.

Dalam riwayat lain dijelaskan:

“Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia berkurban“. Hal ini, mungkin, untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun hewan kurbannya.

Baca Juga: 9 Fakta Tentang Salat, Temukan 'Keajaibanmu' Setelah Melaksanakannya

Firman Allah SWT dalam Alqur'an:

“….. dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan…”. [al-Baqarah/2 : 196].

Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari mereka berkurban. Dan diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok.

Baca Juga: Ridwan Kamil Salat Tarawih di Masjid Pusdai

9. Melaksanakan Shalat Iedul Adha Dan Mendengarkan Khutbahnya.

Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya ini.

Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti ; nyanyi-nyanyian, main judi, mabuk-mabukan dan sejenisnya. Hal mana akan menyebabkan terhapusnya amal kebajikan yang dilakukan selama sepuluh hari.

Baca Juga: 5 Manfaat Membaca Quran, Ayo Bersihkan Hati dengan Membaca Al-Qur'an

10. Selain Hal-Hal Yang Telah Disebutkan Diatas.

Hendaknya setiap muslim dan muslimah mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan, dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan memanfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan Allah agar mendapat ridha-Nya.

Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya dan menunjuki kita kepada jalan yang lurus. Dan shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, kepada keluarga dan para sahabatnya.

Baca Juga: 6 Amalan Terbaik di Hari Jumat yang Bisa Anda Lakukan Untuk Menyempurnakan Ibadah

Itulah 10 amalan yang dapat kita lakukan si Bulan Dzulhijjah.

Semoga bermanfaat.

Editor: Kurniawan Rio

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah