Selamat, Dua Badak Jawa Terlahir di Taman Nasional Ujung Kulon

20 September 2020, 20:57 WIB
/

 CerdikIndonesia - Tepat pada Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2020, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengumumkan kelahiran dua Badak Jawa di Taman Nasional (TN) Ujung Kulon. Masing-masing berjenis kelamin betina dan jantan.

 Baca Juga: Tanpa Disadari, Aktivitas Rumah Ini Bisa Bakar Kalori Tubuh!

Kelahiran kedua penghuni baru tersebut berhasil diketahui tim Balai TN Ujung Kulon dari hasil monitoring sejak bulan Maret hingga Agustus  tahun 2020 dengan menggunakan 93 video kamera jebak.

 Baca Juga: Deretan Series Thailand yang Wajib Ditonton, Dijamin Ceritanya Menarik!

Berrdasarkan data terakhir KLHK, Jumlah kumulatif Badak Jawa mencapai 74 individu, masing-masing 40 jantan dan 34 betina, dengan komposisi umur terdiri dari 15 adalah individu anak dan 59 merupakan pada klaster usia remaja-dewasa.

 Baca Juga: Si Jago Merah Ngamuk, 100 Rumah Ludes Terbakar Di Kali Baru

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno, mengatakan kondisi habitat Badak Jawa di TN Ujung Kulon terbukti masih baik, yang ditandai dengan kelahiran Badak Jawa.

 

Tahun lalu, di TN Ujung Kulon juga terdapat empat kelahiran individu Badak Jawa.

 Baca Juga: Inilah Perolehan Prestasi Biak Numfor di MTQ XXVIII Tingkat Provinsi Papua

“Kelahiran Badak Jawa di TN Ujung Kulon tersebut juga mempertegas bahwa populasi Badak Jawa terus mengalami perkembangbiakan alami dengan baik, sehingga terus memberi harapan besar bagi kelangsungan hidup  satwa langka  spesies Badak Jawa," ujar Wiratno dalam siaran pers seperti yang dikutip Jurnalgaya pada 20 September 2020.

 Baca Juga: 5 Cara Jitu Belanja Aman di Pasar Swalayan Saat PSBB

Wiratno juga memastikan perihal ketersediaan pakan badak Jawa di semenanjung Ujung Kulon masih relatif sangat baik.

 Baca Juga: Menderita Kanker Usus 3 Tahun, Bupati Tanah Datar Meninggal Dunia

Sehingga menjadi daya dukung kehidupan dan perilaku Badak Jawa pada saat ini dan masa yang akan datang.

 Baca Juga: Sering Tatap Layar Gawai? Tips Jaga Kesehatan Mata selama WFH

Wiratno mengatakan walaupun dalam situasi pandemi COVID-19, monitoring lapangan terus dilakukan di antaranya melalui video kamera jebak masih terus berlanjut. Kegiatan monitoring dan pengamanan penuh (full protection) terus dilakukan hingga akhir Desember 2020.

 Baca Juga: Ini Harga Bursa Transfer Sergio Reguilon dan Nomor Punggungnya di Tottenham Hotspur

“Pengambilan data dan observasi habitat terus dilakukan. Pandemi ini tidak menghentikan kegiatan lapangan KLHK khususnya petugas konservasi di TN Ujung Kulon dan Taman Nasional lainnya di Indonesia ,” imbuh Wiratno.

 Baca Juga: Viral Game Among Us, Najwa Shihab Ikut Penasaran

“Ibu Menteri LHK juga berkesempatan memberikan nama anak badak jantan "Luther" dan yang betina diberi nama "Helen" papar Wiratno.

 Baca Juga: Mengenang Rut Bader Ginsburg, Hakim Agung AS Pejuang Hak Perempuan dan Kesetaraan Gender

Menteri LHK, Siti  Nurbaya mengatakan bahwa Pemerintah sedikitnya mengalokasikan  Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak kurang dari 4 Triliun Rupiah untuk rehabilitasi lahan dan konservasi. Termasuk untuk kegiatan konservasi di Taman Nasional diantaranya TN Ujung Kulon yang merupakan rumah bagi Badak Jawa yang terus berkembang jumlah populasinya.

 Baca Juga: Jangan Lewatkan 5 Destinasi Wisata Ini Saat Berkunjung Ke Tana Toraja

Wiratno menambahkan, dukungan APBN untuk konservasi dan TN setidaknya menjadi penting dan memastikan tidak terjadinya kepunahan satwa-satwa kunci seperti badak.

Badak sendiri merupakan salah satu spesies satwa langka kunci bersama-sama dengan gajah, orangutan, harimau, komodo, dan flagship species lainnya sebagai spesies penting di dunia.

Editor: Shela Kusumaningtyas

Sumber: Pikiran Rakyat Jurnal Gaya

Tags

Terkini

Terpopuler