Mengapa Tanggal 10 November Diperingati sebagai Hari Pahlawan? Simak Penjelasan Sejarah Singkatnya di Sini!

10 November 2022, 11:49 WIB
Mengapa Tanggal 10 November Diperingati sebagai Hari Pahlawan? Simak Penjelasan Sejarah Singkatnya di Sini! /Freepik/

CERDIKINDONESIA - Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan setiap tahunnya.

Sejarah singkat Hari Pahlawan di Indonesia berawal dari pertempuran antara pasukan Indonesia melawan Pasukan Inggris

Pertempuran tersebut terjadi di kota Surabaya, Jawa Timur pasca kemerdekaan, pada 27 Oktober – 20 November 1945.

Pertempuran Surabaya menjadi salah satu pertempuran besar dan tersulit yang pernah dihadapi oleh para pejuang Indonesia.

Baca Juga: Kumpulan Link Download Twibbon Peringatan Hari Pahlawan Nasional 10 November 2022 dengan Desain Menarik!

Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November berdasarkan Surat Keputusan Presiden (Keppres) No.316 tahun 1959, 16 Desember 1945 yang ditandatangani oleh Presiden RI pertama yaitu Soekarno.

Keputusan tersebut untuk mengenang para Pahlawan serta tragedy 10 November 1994 di Surabaya.

Pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris.

Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda.

Baca Juga: SOAL Tes PPPK 2022, Link Download Contoh Soal PPPK dan Modul Belajar Mandiri Resmi dari Kemendikbud

Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya.

Bentrokan-bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober 1945.

Kematian Jendral Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA serta ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila orang orang Indonesia tidak mentaati perintah Inggris.

Mereka juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini, Kamis 10 November 2022: Ada Karena Aku Sayang, Preman Pensiun 7, dan Ikatan CInta

Namun, ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada tanggal 10 November 1945, selama lebih kurang tiga minggu lamanya.

Medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan “neraka” karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit. Pertempuran tersebut telah mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, sebagian besar adalah warga sipil.

Selain itu diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar 1600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak dan hancur.

Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itu serta semangat membara tak kenal menyerah yang ditunjukkan rakyat Surabaya, membuat Inggris serasa terpanggang di neraka dan membuat kota Surabaya kemudian dikenang sebagai kota pahlawan.

Baca Juga: Lirik Lagu dan Terjemahan Rungkad - Happy Asmara feat Bintang Fortuna, yang Trending YouTube

Selanjutnya, tanggal 10 NOVEMBER diperingati setiap tahunnya sebagai HARI PAHLAWAN sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang.

Beberapa Pahlawan Nasional yang juga memiliki andil dalam Pertempuran10 November 1945 di Surabaya, diantaranya adalah KH. Hasyim Asj’ari, Gubernur Surjo, Bung Tomo dan Moestopo.*** (Nida H)

Baca Juga: Mengenal Sosok Rasuna Said, Pahlwan Nasional Pejuang Hak-Hak Perempuan yang Jadi Doodle Goole Hari Ini

Editor: Yuan Ifdal Khoir

Tags

Terkini

Terpopuler