CERDIK INDONESIA - Komunikasi dengan atasan bisa jadi penentu mengenai baik atau tidaknya kita di mata mereka.
Oleh sebab itu, penting kiranya bagi setiap pegawai untuk memahami cara berkomunikasi yang benar dengan atasan. Jangan sampai, karena menganggap remeh hal tersebut, komunikasi yang dilakukan malah menimbulkan konflik karena adanya kesalahpahaman.
Hubungan komunikasi dalam pekerjaan antara atasan dan bawahan itu tidak dapat dihindarkan. Penggunaan komunikasi yang baik akan menjadikan hubungan yang baik pula.
Komunikasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam dunia kerja atau. Sebab dengan komunikasi yang baik dan benar, pekerjaan yang dilakukan akan berjalan lancar, dan karir pun menjadi moncer.
Komunikasi ini menjadi semakin penting apabila kita melakukannya dengan atasan.
Pada artikel yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Medan Area menyebutkan cara pertama yaitu mengembangkan keterampilan mendengarkan yang baik. Ini terutama ketika berkomunikasi dengan bawahan atau rekan kerja.
“Anda harus dapat mendengarkan apa yang mereka katakan dan membuat mereka memahami hal-hal yang ingin Anda sampaikan. Tentu saja, Anda juga harus dapat memahami apa yang mereka coba katakan, sehingga Anda dapat membuat mereka mengerti dengan cara yang lebih baik,” tulis artikel itu.
Kedua, perjelas semuanya. Hal ini perlu dilakukan jika ingin berkomunikasi dengan staf, sehingga jangan pernah meninggalkan hal-hal yang tidak jelas. Jadilah spesifik tentang hal-hal yang ingin disampaikan.
“Jika Anda tidak tahu persis apa yang mereka maksud dengan memanggil seorang karyawan, misalnya, cukup beri tahu mereka arti sebenarnya dari kata-kata itu. Mereka akan tahu apa yang anda ingin mereka ketahui karena mereka memahami arti kata-kata yang anda gunakan,” jelasnya.
Ketiga, hindari percakapan yang sulit dipahami. Saat berkomunikasi dengan staf, pastikan sudah menjelaskan dengan baik dan terbuka. Misalnya, ketika Anda memberikan instruksi kepada karyawan, selalu gunakan istilah yang pasti, daripada menggunakan kata-kata seperti ‘selalu’ atau ‘tidak pernah’.
“Orang yang tidak memahami sesuatu dengan baik cenderung sulit memahaminya. Jadi, penting bagi Anda untuk menjaga komunikasi antara atasan dan staf tetap sederhana,” tulis artikel tersebut.
Keempat, hendaknya mengetahui bagaimana mengajukan pertanyaan. Saat berbicara dengan karyawan pastikan untuk mengajukan pertanyaan yang tepat kepada mereka.
“Anda tidak perlu melontarkan banyak pertanyaan kepada mereka, yang paling penting adalah mengajukan pertanyaan yang akan membantu mereka memahami arahan yang anda coba berikan kepada mereka,” terangnya.
Portal resmi Kementerian Keuangan juga menyebutkan bahwa seorang pemimpin harus lebih memperhatikan komunikasi dengan bawahannya dan memahami cara mengambil kebijakan-kebijakan terhadap bawahannya.
“Keberhasilan organisasi dilandasi oleh perencanaan yang tepat, dan seorang pimpinan yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Kedua hal tersebut merupakan modal utama kemajuan organisasi yang dipimpinnya,” tulisnya.
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengasah kemampuan berkomunikasi yang baik dengan atasan. Hal-hal yang dimaksud antara lain:
Baca Juga: Soar Siagian: Ferdy Sambo Rela Jual Anak dan Istri!
1. Mendengarkan
Mendengarkan seseorang bicara merupakan komunikasi yang efektif. Komunikasi ini akan berjalan dengan baik bila Kamu sebagai seorang bawahan mendengar atasan sedang bicara. Dengarkan dengan seksama.
Mendengarkan dengan baik dapat terlihat dari keseriusan dan antusiasme dalam mendengarkan sebuah infromasi atau instruksi dari atasan. Jangan sibuk mempermainkan sesuatu, atau melirik kesana-kemari, atau pandangannya terlihat kosong. Hal ini jelas komunikasi tidak efektif karena tidak mendengarkan dengan baik.
2. Bertanya dan Memberi Tanggapan
Bila seorang atasan memberikan suatu perintah kepadamu sebagai orang bawahan, sebaiknya bertanya bila Kamu tidak mengerti dengan instruksi yang sudah diberikan.
Begitu juga bila Kamu merasa perlu memberikan ide, untuk memperkuat ataupun merubah instruksi dari atasan, lakukanlah dengan cara yang sopan dengan alasan-alasan yang kuat, supaya Kamu tidak dianggap sebagai karyawan yang sulit diatur.
Untuk itu, Kamu harus mempelajari karakter dari atasan, agar Kamu bisa mencari waktu dan sikap yang tepat untuk berkomunikasi dengannya.
3. Gunakan Kalimat bersifat Positif dan Bahasa yang Efektif
Betapa pentingnya memilih kalimat yang baik saat berbicara dengan seorang atasan. Gunakan intonasi suara yang merendah. Dan hindari menggunakan bahasa atau istilah-istilah yang terlalu tinggi sehingga tidak dimengerti oleh atasan.
Komunikasi yang efektif bukan dinilai dari canggihnya kata-kata atau bahasa yang digunakan tetapi dari mudah atau tidaknya bahasa tersebut dipahami oleh lawan bicaramu.
4. Bahasa Tubuh dan raut wajah
Bahasa tubuh seringkali bisa dapat dengan mudah ditebak oleh lawan bicara. Ketika bicara dengan atasanmu, jangan membungkuk atau melakukan gerakan-gerakan tubuh yang menimbulkan perasaan tidak nyaman pada lawan bicara.
Hindari pula menampilkan raut wajah negatif yang dapat menimbulkan persepsi negatif saat berkomunikasi dengan atasanmu.***