Harga BBM di Sumut Hari Ini Naik Rp200, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Telepon Ahok

5 Mei 2021, 22:39 WIB
Cegah Pemudik Nakal, SPBU Diusulkan Ditutup Sementara Bagi Umum /Pikiran-Rakyat/

 

CERDIKINDONESIA - Harga bahan bakar minyak (BBM) di Sumatera Utara mendadak naik, membuat Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi telepon Komisaris PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Mantan Ketua PSSI itu, menjelaskan tiba-tiba harga BBM di Sumut naik.

Edy mengatakan Harga BBM di Sumut naik Rp200. 

 

Baca Juga: Rincian Harga BBM Terbaru 2021 di Pulau Jawa dan Bali

Harga BBM ini disebut naik karena Peraturan Gubernur (Pergub) tentang kenaikan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).

"Ada yang nanya, 'Pak, kenapa Pertamina menaikkan minyak karena Pergub-nya Bapak?' 'Pergub yang mana,' saya bilang," kata Edy.

Edy awalnya tidak memahami Pergub yang dimaksud menjadikan Pertamina menaikkan harga BBM di Sumut.

Ketika mengetahui informasi tersebut, Ia langsung menelpon Ahok untuk mempertanyakan apa benar BBM naik karena Pergub yang dia keluarkan.

"Saya telepon Ahok. Ahok saya telepon karena dia Komisaris Utama. 'Ahok, kenapa kalian naikkan BBM karena Pergub-ku?'" kata Edy.

Baca Juga: Kabar Gembira, SPBU BBM Satu Harga Hadir Lagi di Lampung Barat!

 

Ahok, kata Edy, memberi penjelasan penyebab BBM di Sumut naik. Edy mengatakan Ahok memastikan harga BBM naik bukan karena Pergub Edy.

"Nggak itu, Bang," kata Edy menirukan ucapan Ahok.

Edy mengatakan ada warga yang melakukan demo di DPRD Sumut soal naiknya harga BBM. Edy menilai yang melakukan demo itu tidak memahami persoalan Pergub yang dia keluarkan.

"Besoknya DPR ramai (demo tolak kenaikan BBM). Ya ampun, berarti nggak sama frekuensi kita," tuturnya.

Dia kemudian menjelaskan alasan mengeluarkan Pergub tentang kenaikan PBBKB. Hal itu dia lakukan karena kondisi ekonomi Sumut.

"Saudara-saudara saya, 2020 bulan Maret tanggal 10 pertumbuhan ekonomi kita masih 5,22 persen. Pada saat itu, provinsi lain sudah menaikkan PBBKB-nya. Tinggal Sumatera dan Aceh yang belum. Saya tak mau naikkan, itu merupakan cadangan devisa saya selaku gubernur," terang Edy.

Baca Juga: Kebijakan Pemasangan Stiker BBM Bersubsidi di Aceh Terjadi Kontra

 

"Begitu yang 5,22 persen, tanggal yang sama tahun 2021, dia minus 1,71 persen. Dari mana uang kita cari untuk menutupi ini? Deflasi kita. Saya naikkan 2,5 persen," tambahnya.***

 

Editor: Safutra Rantona

Tags

Terkini

Terpopuler