CerdikIndonesia - Peningkatan jumlah kasus Covid-19 kembali mencapai rekor tertinggi terutama pada pekan lalu. Tercatat lebih dari 5.000 kasus per harinya, Jumat, kasus harian yang dilaporkan adalah 5.444 kasus dan pada Sabtu kasus harian Covid-19 yang tercatat sebanyak 5.272 kasus, padahal sebelumnya tidak pernah terjadi peningkatan dengan jumlah yang signifikan.
Pada Minggu, 15 November 2020, penambahan kasus baru Covid-19 tercatat sebanyak 4.106 kasus. Sehingga, secara total, penambahan kasus positif Covid-19 yang tercatat selama tiga hari terakhir sebanyak 14.822.
Terkait peningkatan tersebut, terdapat beberapa penyebab yang dianggap sebagai salah satu faktor meningkatanya jumlah kasus Covid-19.
Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19: Allah akan Minta Pertanggungjawaban Orang yang Berkerumun
Menurut pakar Epidemiologi Universitas Airlangga Laura Navika Yamani, hari Jumat lalu tepat 12 hari sejak masa libur panjang berakhir pada 1 November 2020.
"Bisa dikatakan ada dampak dari libur panjang. Karena dari hari terakhir libur panjang pada 1 November, berarti saat ini terhitung sekitar 12 hari setelahnya," ujar Laura
Sementara itu, epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman, mengatakan, penambahan kasus Covid-19 harian yang mencapai 5.000 kasus sebenarnya sudah bisa diprediksi sejak awal.
Kejadian-kejadian yang menyebabkan kerumunan sebenarnya sudah dapat dikatakan sebagai salah satu faktor cepatnya penularan Covid-19.
Kejadian Kerumunan sebenarnya juga telah terjadi saat aksi demo Ombibus Law dan juga kegiatan penjemputan Habib Rizieq. Kerumunan juga telah terjadi di sekitar kediaman Rizieq.
Baca Juga: Waduh, Relawan Ini Teler Disuntik Vaksin Covid-19