Baca Juga: Mengkhawatirkan, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jatuh ke Jurang Resesi
Saat itu, ayah Jokowi menjadi sopir angkutan umum. "Saya dan ibu meneruskan usaha bapak jualan kayu dan bambu di pasar," ungkapnya.
Saat itu, kata dia, ia sekeluarga menjalani hidup tanpa mengeluh. Justru saling mengalirkan energi positif.
"Kami berusaha tidak menumpang lagi. Akhirnya bapak punya bengkel kayu. Uang terkumpul untuk membeli rumah sederhana," cetusnya.
Baca Juga: Demonstran Tidak Baca UU Cipta Kerja, Haris Azar : Tiap Minggu Versinya Berubah-ubah
Pada 1980, akhirnya Jokowi kuliah di teknologi kayu Fakultas Kehutanan UGM. "Agar saya bisa belajar lebih jauh bisnis kayu, membantu ayah saya," katanya.***