Pilpres Amerika Serikat Menggunakan Email, Donald Trump : Ini Tidak Adil

- 2 November 2020, 19:54 WIB
Trump saat berkampanye di Bucks County, Pennsylvania pada Minggu, 31 Oktober 2020.
Trump saat berkampanye di Bucks County, Pennsylvania pada Minggu, 31 Oktober 2020. /Tangkap layar Youtube.com/ Yahoo Finance

 

CERDIK INDONESIA-Sistem pemungutan suara pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2020 menggunakan surat elektronik atau email.

Tidak dilakukan pemungutan suara secara fisik di tempat pemungutan suara supaya menghindari keramaian dan memutus rantai penyebaran covid-19.

Sebagai bentuk menghadapi kondisi Covid-19 ditengah penentuan orang pertama Amerika Serikat ini, pemungutan suara pilpres dilaksanakan dengan sistem in-mail dan absentee vote.

Baca Juga: Bagai Di Telan Bumi Calon Bupati Banggai Laut dan Calon Wakilnya Hilang!!!

Sistem pemilihan presiden ini dilakukan demi menjangkau seluruh warga Amerika dengan tetap mengedepankan keamanan saat memilih. 

Tetapi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memprotes sistem pemilihan tersebut karena dianggap dapat menyebabkan ketidakadilan hasil.

Dilansir oleh Fix Makassar dari BuzzFeed News, Trump mengatakan bahwa ia tidak memercayai sistem pemungutan suara pilpres Amerika dan sistem hukumnya.

Sistem pilpres AS ini dilaksanakan pada Selasa, 3 November 2020, tetapi ada beberapa negara bagian Amerika yang sudah melaksanakan pemilihan presiden lebih awal sejak September 2020.

Baca Juga: Kerajaan Inggris Membuka Lowongan ART Dengan Gaji Rp 360 juta

Beberapa hasil pungutan di sejumlah negara bagian ini tidak dimungkinkan untuk mendapatkan hasil final pemungutan suara tepat pada malam penentuan yaitu Selasa, 3 November 2020.

Trump juga menyatakan bahwa dia tidak segan untuk memberhentikan penghitungan suara secepatnya saat pilpres berakhir pada Selasa, 3 November 2020.

"Ini adalah hal buruk yang telah mereka lakukan pada negara kita. Dan saya membicarakan mahkamah agung Amerika Serikat di sini," tutur Trump kepada pendukungnya di Bucks County, Pennsylvania dilansir oleh Fix Makassar dari Buzzfeed News

Baca Juga: Gelombang 11 Kartu Prakerja Di Buka, Segara Daftarkan Diri Kalian!!!

"Ini buruk sekali, keputusan politik terburuk yang pernah mereka buat. Kita harus menunggu, 3 November 2020 akan segera datang dan kita tidak akan tahu hasilnya," ujarnya.

Trump menyatakan bahwa dia akan bertindak bersama pengacaranya untuk memberhentikan penghitungan suara setelah pemungutan suara selesai besok.

"Saya kira ini tidak adil jika kami harus menunggu waktu yang lama setelah pemungutan suara," tuturnya pada seorang reporter di Carolina Utara dikutip oleh Fix Makassar dari Axios,

Kemudian Trump menutup pidatonya dengan pernyataan berikut, "Kita harus tahu siapa yang menang."

Baca Juga: Taehyun TXT Minta Maaf ke Penggemar Atas Cedera Yang Dialami Sebelum Naik Panggung

Dilansir oleh Fix Makassar dari BuzzFeed News, tidak ada alasan hukum atau konstitusional yang mengharuskan hasil pilpres untuk diketahui tepat pada malam akhir pilpres.

Kandidat presiden Amerika Serikat 2021, Joe Biden dari partai Demokrat dan Donald Trump dari partai Republik, telah melaksanakan debat pertama pada Selasa 29 September 2020 silam.

Lalu debat terakhir Biden dan Trump menyusul pada Kamis, 22 Oktober 2020 setelah Trump sembuh dari infeksi virus Covid-19 atau Corona.

Selasa, 3 November 2020 adalah hari terakhir pemungutan suara yang akan menentukkan pemenang dari pemilihan presiden Amerika.

Berdasarkan data pada Sabtu, 31 Oktober 2020, sekira 90 Juta warga Amerika Serikat telah melakukan pemilihan presiden lebih awal di beberapa negara bagian. 

Baca Juga: Badai Siklon Goni Berdampak Terhadap Cuaca Di Indonesia

Dikutip oleh Fix Makassar dari New York Times, keunggulan Biden di empat negara bagian tersebut didukung oleh para warga Amerka Serikat yang tahun 2016 lalu tidak berpartisipasi dalam pemilihan presiden Amerika Serikat.

Warga negara Amerika yang pada pilpres 2016 tidak memilih kini melonjakkan angka memberikan suaranya secara mayoritas untuk partai Demokrat. ***

Editor: Kurniawan Rio

Sumber: Fix Makassar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah