Selain itu, Bupati dan Wali Kota se-Jabar harus memastikan destinasi wisata, tempat hiburan, tempat kuliner, pasar, stasiun, dan terminal atau bandara, menerapkan protokol kesehatan. Termasuk masyarakat, pengunjung, dan pengelola.
“Intinya pelaksanaan rapid test ini adalah antisipasi libur panjang, yang kemungkinan akan terjadi peningkatan jumlah wisatawan ke Jawa barat,” ucapnya.
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Cianjur Dudi Sudradjat Abdurachim menyatakan, pengetesan secara acak dan pemeriksaan di perbatasan merupakan langkah antisipatif libur dan cuti bersama.
“Itu merupakan antisipasi adanya lonjakan wisatawan serta memastikan kesehatan pengunjung yang masuk Cianjur saat libur panjang, mengingat Cianjur saat ini berstatus Zona Oranye. Kami berupaya untuk menurunkan kembali status tersebut,” kata Dudi.
Salah satu pelaku perjalanan bernama Nanda mengatakan, pemeriksaan dan rapid test membuat dirinya tenang untuk melanjutkan perjalanan. Ia pun dapat memastikan tidak ada SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, di tubuhnya.
"Saya ke sini melakukan rapid test. Alhamdulillah hasilnya nonreaktif. Meskipun sehat, protokol kesehatan tetap saya lakukan. Yang paling penting memakai masker dan menjaga jarak," ucap Nanda.